Monday, December 9, 2013

Cerita Pendek Cika Si Tukang Gosip

CIKA SI TUKANG GOSIP : Melati adalah anak baru dikelasku, ia baik, cerdas namun agak misterius. Kalau ditanya soal keluarganya, ia pasti menghindar. Teman – temanku penasaran, kalau aq sih tidak terlalu suka mengurusi orang lain dan ini yang membuat Melati menjadi akrab denganku
Aku berasal dari keluarga yang retak. Papa dan Mamaku bercerai dan hidup terpisah. Tapi aku tak peduli kalau ada yang tau retaknya keluargaku, ya biar saja tak ada yang kututup – tutupi. Suatu hari Cika membuat keheboan di kelasku, anak biang gosip itu berbicara tentang Melati. Katkini ia sudah tau mengapa Melati tak mau bercerita tentang keluarganya, ternyata adik Melati kurang waras
“betul deh! Kemarin sore aku melihat Melati ke Rumah Sakit. Ia, adik dan mamanya sedang masuk ke ruangan Dokter jiwa” tutur Cika. Teman – teman lain langsung menghampiri.
 “ oo…pantas ia tak mau kita main kerumahnya
“ Pasti ia takut kalau ada orang yang tau ia keturunan gila”
Cuma aq yang tak mau ikut campur, tak lama kulihat Melati dating, teman – temanku pada komentar
“Awas jangan dekat – dekat nanti kamu ketularan gila”. Tadinya Melati tidak peduli, namun komentar – komentar itu seperti mengeroyok dirinya. Melati akhirnya menangis, lalu pergi dari Sekolah.
            “Melati, tunggu…!” teriaknya, berusaha mengejarnya. Namun Melati sudah keburu naik taksi. Aku hanya bias terdiam. Esoknya, Melati tidak masuk Sekolah. Teman-teman heboh, lalu empat hari berturut-turut Melati tidak masuk.
            “Nah lo ! kalau Melati ngadu ke Kepala Sekolah, kamu bias dikeluarkan, Cik !” teman-teman mulai menakut-takuti Cika, Cika ketakuatan. Apalagi setelah genap seminggu Melati tidak masuk “Cyn, tolonglah aku. Aku benar-benar merasa bersalah. Tolong beri tahu dimana rumah Melati. Atau nomor teleponnya. Aku mau minta maaf….”, rengek Cika suatu hari.
“Aku tidak tahu.”
“Cyn, Melati kan denganmu. Masuk kamu tidak tahu,”.
“Aku ini tidak usil seperti kamu. Melati itu tidak suka di tanya-tanya soal pribadinya. Jadi ya, aku tidak pernah Tanya. Itu namanya menjaga privary orang. Jelas “, omelku seperti Ibu.     Cika akhirnya pulang dengan putus asa. Esoknya aku betul-betul terkejut. Kulihat situkang gossip sedang meminta nasihat Bu Wali Kelas. Tampak Bu Wali menasihati Cika. Kemudian menyodorkan sepucuk kertas kecil. Kulihat mata Cika langsung berbinar-binar senang. Lalu dengan tergesa ia menghampiriku.
            “Sudah kudapat alamatnya dari Bu Guru. Temani aku kerumahnya, Cyn !” mintanya.
            Aku tak mungkin menolaknya. Pertama, aku ingin menolong Cika Kedua, aku memang sudah kangen pada Melati, Siang itu juga sepulang sekolah, kami kerumah Melati. Rumahnya bagus dan mewah Sayang kata pembantunya, Melati sedang keluar bersama mamanya kami pun menungu diteras.
Tak lama, terdengar bunyi kleakson mobil. Pembantu Melati bergegas membukakan pintu gerbang. Mobil berbelok masuk ke halaman rumah. Melati pun keluar dari Mobil, ia amat terkejut melihat Cika dan Aku.  
“ Untuk apa kau kemari, Cik ! kau belum puas menghinaku ?”
“maafkan aku Melati. Aku merasa bersalah sekali, “bisik Cika pasrah Melati tidak menanggapinya, Ia menoleh padaku, dan suaranya berubah ramah, “Dari mana kau tahu alamatku, Cyn ?”
“Bukan aku. Tapi Cika yang menanyakan alamatmu pada Bu Guru, Melati kaget sesaat. Kemudian ia berusaha bersikap tenang. “Cyn, sebetulnya aku sudah berkali-kali menelepon kerumahmu, tapi tidak ada yang mengangkat. Prenah sekali diangkat, suara si penerimanya kurang jelas, seperti orang bisu. Jangan-jangan salah sambung ?”, cerita Melati.
“Oh, itu pasti adikku. Dia memang bisu, maafkan dia kalau tidak bias menerima teleponmu dengan baik, “sahutku ringan.
“Oh, maaf, aku jadi nyesal.
“Itu sudah biasa kok buat adikku. Makanya aku suka kasihan sama dia.”
Melati terdiam lam. Kemudian tanyanya terbata-bata
“Kamu tidak malu punya adik begitu ?”
“Sama sekali tidak. Ia sudah banyak menderita karena kurang sempurna. Sudah seharusnya aku menyayanginya, “jawabku.
“Cyn, kenapa aku tidak bias bersikap seperti kamu. Aku sering menyesal karena punya adik yang tidak sempurna, “kata Melati lalu tiba tiba ia berbicara keras kepa Cika.
“Tapi Cika, adikku bukan gila seperti yang kamu kira, IQ-nya sedikit dibawah normal karena panas tinggi yang sering dideritanya.”
Wajah Cika beranjak marah. “Maafkan aku ,Melati
Kayaknya Melati sudah terbiasa menerima permintaan maaf Cika tak lam, kami bertiga sudah ngobrol dengan seru.
Melati, kenapa seminggu ini kamu menghilang ?”, tanyaku
“Aku mau cari sekolah baru. Tapi disana ternyata tidak ada Tukang Gosip seperti Cika.
Ya…..terpaksa deh dibatalkan, canda Melati
“Uuh…. Awas ya Kamu !” Lisa pura-pura marah.
Tiba-tiba terdengar suara mama Melati yang mengundang kami makan. Wah, perut kami langsung berbunyi. Tanda harus seera di isi.
            Cepat-cepat kami beranjak ke ruang makan. Untuk makan siang. Setelah siap makan siang, mereka menyadari bahwa kedua adiknya memerlukan uluran tangan dan kasih saying dari mereka sampai akhirnya, Cika, Cyn dan Melati pun berdamai dan kemudian bersahabat.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com