Pengertian Password
Password adalah sandi yang harus
dimasukan kedalam suatu sistem baik itu sistem komputer yang menggunakan system operasi windows
atau bukan yang berupa karakter tulisan, suara, atau ciri-ciri khusus yang
harus diingat.
Pengertian Recovery
Recovery merupakan kebalikan dari proses Backup. Recovery adalah proses mengembalikan data pada tempat atau kondisi
semula. Sederhananya adalah proses Backup
adalah proses pengeluaran (export)
data sedangkan proses Recovery adalah
proses pemasukan (import) data dari
data yang di backup atau dari data masukan manual.
Microsoft Access Database
Secara definitif (diambil
dari Microsoft .Net Framework Glossary), microsoft access
merupakan sekumpulan data dan objek seperti minsalnya tabel, quer, atau
form yang terkait dengan topik
atau tujuan tertentu.
Microsoft Access merupakan salah satu format basis data yang
paling banyak digunakan diseluruh dunia
oleh individu, bisnis, maupun korporasi. Format basis data ini telah dan terus
dikembangkan oleh perusahaan pembuatnya Microsoft dari tahun ke tahun.
Database
Database terdiri
dari dua penggalan kata yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan
pada data. Tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau
kumpulan data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut
aturan-aturan tertentu secara logis,
sehingga dapat menghasilkan sebuah informasi.
Algoritma Brute
Force
Brute force adalah sebuah
pendekatan yang sangat jelas (straightforward) untuk memecahkan suatu
persoalan, biasanya didasarkan pada problem statement dan
definisi konsep yang dilibatkan. Algoritma brute force memecahkan
masalah dengan sangat sederhana, langsung dan dengan cara yang jelas. Algoritma brute force adalah algoritma yang
memecahkan masalah dengan sangat sederhana, langsung, dan dengan cara yang jelas (obvious way). Algoritma brute force adalah algoritma yang
lempang atau apa adanya
contoh-contoh
algoritma brute force
a.
Menghitung an
(a > 0, n adalah bilangan bulat tak-negatif)
an = a x a x ... x a (n kali), jika n > 0
= , jika n = 0
Algoritma: kalikan 1 dengan a
sebanyak n kali
b. Menghitung n! (n bilangan bulat
tak-negatif)
N! = 1 x 2 x 3 x ... x n q ,
jika n > 0
= ,
jika n = 0
Algoritma: kalikan n
buah bilangan, yaitu 1,2,3, ..., n, bersama-sama
c. Mengalikan dua buah
matrik yang berukuran n x n.
1. Minsalnya C = A x B dan
elemen-elemen matrik dinyatakan sebagai cij,
aij, dan bij
cij = ai1bjk
+ ai2b2j + ... + ainbnj
=aikbkj
2.
Algoritma: hitung
setiap elemen hasil perkalian satu per satu, dengan cara mengalikan 2 faktor
yang panjangnya n.
d.
Menemukan semua faktor
dari bilangan bulat n selain dari 1 dan dan n itu sendiri.
Definisi: bilangan
bulat a adalah faktor dari bilangan bulat b jika a habis membagi b.
e.
Mencari elemen terbesar
atau terkecil
Persoalan:
diberikan sebuah himpunan yang beranggotakan n buah bilangan bulat.
Bilangan-bilangan bulat tersebut dinyatakan sebagai a1, a2,
..., an. Carikan elemen terbesar didalam himpunan tersebut.
f.
Sequental
search
Persoalan:
diberikan n buah bilangan a1, a2, ..., an.
Carilah apakah x terdapat di dalam himpunan bilangan bulat tersebut. Jika x
ditemukan, maka lokasi (indeks) elemen yang bernilai x disimpan didalam peubah
idx, jika x tidak terdapat di dalam himpunan tersebut, maka idx diisi dengan
nilai 0
g. Bubble Sort
1.
Apa metode yang paling
lempang dalam memecahkan masalah pengurutan? Jawabannya adalah algoritma pengurutan
bubble sort.
2.
Algoritma bubble sort
Mengimplementasikan teknik brute force dengan jelas sekali.
h.
Uji Keprimaan
Persoalan:
diberi sebuah bilangan bulat positif. Ujilah apakah bilangan tersebut merupakan
bilangan prima atau bukan.
i.
Mengghitung nilai polinom secara brute force
Persoalan:
hitung nilai polonom
P(x)
= anxn = an-1xn-1 + ... + a1x
+ a0
Pada
titik x = x0.
j.
Perbaikan (Inprove):
Adapun karakteristik
Algoritma Brute Force sebagai berikut
a. Algoritma brute
force sebenarnya bukanlah algoritma yang cerdas dan efesien, karena
algoritma brute force membutuhkan
jumlah langkah yang banyak dalam
penyelesaiannya dan tentu saja membutuhkan waktu yang berbanding lurus dengan
jumlah langkah penyelesaiannya.
b. Algoritma brute
force seringkali merupakan pilihan yang kurang disukai karena kurang
efesien, tapi kalau mencari pola2 dasar, keteraturan, atau trik-trik khusus,
biasanya dapat membantu untuk menemukan algoritma yang lebih cerdas dan lebih
efesien lagi.
c. Untuk
persoalan-persoalan yang kecil, kesederhanaan brute force lebih diperhitungkan daripada ketidakefesienannya. Algoritma brute
force sering digunakan sebagai basis bila membandingkan beberapa
alternatif algoritma yang efesien.
d. Meskipun brute
force bukan merupakan teknik pemecahan masalah yang efesien, namun
teknik brute force dapat diterapkan pada sebagian besar
persoalan.
Adapun cara Kerja Algoritma brute force adalah sebagai berikut:
a. Enumerasi (list) setiap solusi yang
mungkin dengan cara yang sistematis.
b. Evaluasi setiap
kemungkinan solusi satu per satu dan simpan solusi terbaik yang ditemukan
sampai sejauh ini (the best solusi found so far).
c. Bila pencarian solusi
berakhir, umumkan solusi terbaik (the winner).
Tahapan-tahapan yang dilakukan algoritma brute force pada saat mencocokkan string adalah:
1. Algoritma brute force mulai mencocokkan
pattern pada awal teks.
2. Dari kiri ke kanan, algoritma ini akan
mencocokkan karakter per karakter pattern
dengan karakter di teks yang bersesuaian, sampai salah satu kondisi berikut
dipenuhi:
a. Karakter di pattern dan di teks yang dibandingkan tidak cocok (mismatch).
b. Semua karakter di pattern cocok. Kemudian
algoritma akan memberitahukan penemuan di posisi ini.
3. Algoritma kemudian terus menggeser pattern sebesar satu ke kanan, dan
mengulangi langkah ke-2 sampai pattern
berada di ujung teks.
Adapun Kekuatan algoritma brute force adalah sebagai berikut:
1. Metode brute force dapat digunakan untuk
memecahkan hampir sebagian besar masalah (wide applicability).
2. Metode brute force sederhana dan mudah
dimengerti.
3. Metode brute force menghasilkan
algoritma yang layak untuk beberapa masalah penting seperti pencarian,
pengurutan, pencocokan string, perkalian matriks.
4. Metode brute force menghasilkan
algoritma baku (standard) untuk tugas-tugas komputasi seperti penjumlahan atau
perkalian n buah bilangan, menentukan elemen minimum atau maksimum di
dalam tabel (list).
Adapun Kelemaham algoritma brute force adalah sebagai berikut:
1. Metode brute force jarang menghasilkan algoritma yang mangkus.
2. Beberapa algoritma brute force lambat
sehingga tidak dapat diterima.
3. Tidak sekontruktif atau sekreatif teknik
pemecahan masalah yang lainnya.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.