Sunday, March 3, 2013

Bentuk-bentuk dan fungsi gigi

Bentuk-bentuk dan fungsi gigi
1.    Gigi Seri (incisor) :  gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya.
2.    Gigi taring (canine):  gigi yang memilki satu akar dan memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya.
3.  Gigi Geraham Kecil (premolar) : gigi yang punya dua akar yang berguna / berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya.
4.     Gigi geraham (molar) :  gigi yang memiliki tiga akar yang memiliki fungsi untuk melumat dan mengunyah makanan atau benda-benda lainnya.


Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknyaperilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuanrendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisidari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak
Anak usia 2-4 tahun memiliki kegemaran untuk makan makanan yangmanis, sedangkan orang tua kurang mempedulikan kebiasaan untuk menyikat gigi. Bila seorang anak tidak terbiasa menggosok gigi, maka dari kebiasaan tersebut dapat menyebabkan anak mengalami kariesgigi. Selain itu kebiasaan minum susu menjelang tidur denganmenggunakan susu botol yang terlalu lama, juga kebiasaan mengulumpermen dan makan-makanan manis juga dapat menyebabkan karies gigi
Karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya kebusukan. Karies gigi adalah proses pembusukan pada gigi yang menimbulkan lubang pada gigi.
Penyebab karies gigi adalah adanya interaksidari berbagai faktor, diantaranya adalah faktor perilaku dalam memeliharakebersihan gigi dan mulut, faktor diet, atau kebiasaan makan dan faktorketahanan dan kekuatan gigi
Pada manusia modern yang hidup dalam masyarakat industri yang sudah maju, karies merupakan hal yang sudah biasa, tetapi frekuensi karies berbeda di tiap negri dan di antara individu dalam negeri itu sendiri
Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dan merupakan penyakit gigi yang cukup banyak diderita oleh sebagian besar penduduk Indonesia. Dilihat dari kelompok umur, golongan umur muda lebih banyak menderita karies gigi dibanding umur 45 tahun keatas umur 10-24 tahunkaries giginya adalah 66,8-69,5% umur 45 tahun keatas 53,3% dan umur 65tahun keatas sebesar 43,8%.Berdasarkan data dinas kesehatan Medan tahun 2007 menurut penelitian di beberapa puskesmas lingkar dalam dan lingkar luar kota medan menunjukkan prevalensi karies gigi pada tanak tingkat sekolah sebanyak 74,69%5.
Tetapi dalam 15 tahun terakhir ini , survey menunjukkan adanya penurunan prevalensi karies sampai  50%. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sekarang ini dijumpai lebih banyak individu yang bebas karies
penyebab timbulnyamasalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Haltersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliharaangigi dan mulut
Pemeliharaan kebersihan rongga mulut di Indonesia telah mendapat perhatian yang cukup baik pada sebagian kelompok masyarakat melalui media masa, usaha kesehatan gigi sekolah, dan kelompok masyarakat tertentu seperti yang berpartisipasi aktif pada posyandu bagi ibu dengan anak balitanya 
Namun, seharusnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatangigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus dan perlu mendapat peningkatan lagi sebab pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaangigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti
Anak masih sangat tergantung pada orang dewasa dalam halmenjaga kebersihan dan kesehatan gigi karena kurangnya pengetahuan anak di bandingkan orang dewasa. Pada anak anak yang baru saja memasuki jenjang pendidikan sekolah, terutama pada tingkat Taman Kanak-Kanak, mereka belum terlalu memahami pentingnya pemeliharaan kebersihan rongga gigi dan mulut tersebut. Oleh karena itu peranan orang tua sangatlah penting dalam membimbing anak anaknya untuk selalu menjaga kebersihan rongga mulut dan gigi agar terhindar karies gigi.
Sayangnya pengetahuan orang tua tentang karies gigi di beberapa daerah masih sangat terbatas disebabkan karena beberapa faktor seperti masih kurangnya program program penyuluhan di beberapa daerah, adanya kesenjangan antara need dan demandpada masyarakat , serta faktor -faktor lainnya seperti sosial , ekonomi , budaya, geografis dan lain lain
Dari data dan alasan - alasan tersebut di atas saya tertarik untuk meniliti suatu permasalahan yaitu “gambaran pengetahuan orang tua murid TK Cerdas Lubuk Pakam mengenai karies gigi “

Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan bisa diperoleh secara alami ataupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Pengetahuan merupakan ranah yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior)
Pengetahuan merupakan ranah kognitif yang mempunyai tingkatan yaitu :
1.      Tahu, merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, misalnya mengingat atau mengingat kembali suatu objek atau rangsangan tertentu.
2.      Memahami, adalah kemampuan untuk menjelaskan secara benar objek yang diketahui.
3.  Aplikasi, yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4.      Analisis, yaitu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut.
5.      Sintesis, yaitu kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk tertentu yang baru.
6.      Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu

Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com