Hubungan Palajaran Sejarah Dengan
Nasionalisme
Salah
satu tujuan pelajaran sejarah disekolah adalah menanamkan pemahaman tentang
masa lampau bangsa Indonesia .
Siswa perlu diberi pemahaman tentang sejarah bangsa Indonesia untuk menubuhkan sikap
nasionalisme melalui penghayatan nilai masa lampau bangsa kita.(Drs. Tugiyono KS. ,dkk, 2004 : 5-6)
Pada
saat ini, nasionalisme dirasakan mulai memudar dikalangan siswa, sebab melalui
peristiwa sumpah pemuda dapat dilihat perbedaan sikap nasionalisme antara
pemuda dahulu dengan pemuda sekarang ini. Bahwa pemuda dahulu berperan penting
dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia . Sedangkan generasi muda
pada saat sekarang ini sebagian mengarah pada hal-hal yang negatif atau sering
disebut “kenakalan remaja” yang sengat meresahkan warga seperti perkelahian
dikalangan anak didik yang kerap sekali berkembang menjadi perkelahian siswa
antara sekolah, mengisap ganja dan mencuri.
Menurunnya
sikap nasionalisme siswa berkaitan dengan majunya teknologi yang semakin
dinikmati menyebabkan pelajaran sejarah dikesampingkan oleh siswa, sementara
pelajaran sejarah dapat berfungsi sebagai jembatan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan,
seperti perbedaan suku dan golongan-golongan. Dengan mengetahui perjuangan
pahlawan dari berbagai daerah akan tumbuh kesadaran bahwa setiap suku dan
kelompok lainnya memberikan sumbangannya untuk melahirkan bangsa Indonesia .
Siswa
yang merupakan sumber potensi bangsa harus dibina sebaik-baiknya, untuk
mangantarkan pemuda-pemuda Indonesia kemasa depan sebagai suatu generasi yang sehat,
bertanggung jawab, berKetuhanan Yang Maha Esa, cinta kepada tanah air dan
persatuan bangsa, Demokratis dan memiliki moral Pancasila.(S. Hidayat, 1978 :
44)
Oleh karena itu, selain kedua orang tua dan
masyarakat maka pihak yang ikut bertanggung jawab dalam proses pembinaan anak
remaja (siswa) adalah para pendidik (guru) di sekolah. Pembinaan ini dilakukan
secara formal dalam proses belajar- mengajar (Drs. Sudarsono. S.H., M.Si, 2004
: 7). Maka peran guru sejarah dalam hal mengatasi masalah yang timbul adalah
dengan memotivasi peserta didik dengan menanamkan minat terhadap pelajaran
sejarah sehingga siswa tidak hanya ‘mengetahui’
tetapi benar-benar ‘memahami’ maksud/inti Pendidikan Sejarah. Dengan demikian
peserta didik bisa lebih menghargai jasa para pahlawan-pahlawan yang telah
memperjuangkan bangsa ini, sehingga timbulah sikap nasionalisme siswa.
Dalam
mengajarkan sejarah maka ada beberapa metode yang harus digunakan guru sejarah
antara lain sebagai berikut :
1. Metode ceramah
2. Metode
Tanya jawab
3. Metode
Diskusi/kerja kelompok
4. Metode
Pemberian tugas
5. Metode
Widyawisata/Observasi (Drs. B. Suryosubroto, 1997 : 46).
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.