Infus
Infus adalah sediaan cair yang
dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 900C
selama 15 menit.
Cara pembuatan :
Campur simplisia dengan derajat halus yang cocok
dalam panci dengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air selama 15 menit
terthitung mulai suhu mencapai 900C sambil sekali-sekali di aduk.
Serkai selagi panas melalui kain flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui
ampas hingga diperoleh volume infus yang dikehendaki. Hal-hal yang harus
diperhatikan untuk membuat sediaan infus :
1. Jumlah simplisia
2. Derajat halus simplisia
3. Banyaknya ekstrak air
4. Cara menyerkai
5. Penambahan
bahan-bahan lain
- untuk menambah kelarutan
- untuk
menambah kestabilan
- untuk
menghilangkan zat-zat yang menyebabkan efek lain (Depkes RI, 1979).
Demam
Demam adalah naiknya
suhu tubuh di atas batas normal. Batas normal untuk temperatur tubuh bervariasi
sesuai dengan usia anak, metode pengukuran dan waktu pengukuran
dilakukan.Temperatur rektal lebih tinggi dari pada 37,8 0C (100 0F)
pada bayi baru lahir atau 37,8 0C (100,4 0F) pada bayi
lebih besar menunjukkan demam seperti temperatur oral 37,8 0C pada
anak-anak yang lebih besar. Karena
temperatur rektal paling konsisten menunjukkan temperatur inti tubuh, maka
temperatur rektal adalah temperatur yang dimaksud. Penyebab lazim dan
signifikan dari demam pada anak terdapat dibawah ini :
-
Infeksi
saluran pernafasan atas (ISPA), infeksi virus.
-
Infeksi saluran pernafasan bawah
-
Bakteremia.
-
Infeksi saluran kemih ( Mark, 2001).
Demam terjadi karena perubahan pusat pengatur panas hipotalamus mengalami
gangguan. Suhu tubuh normal dapat dipertahankan jika terjadi perubahan suhu
lingkungan, karena adanya keseimbangan antara panas yang diproduksi oleh
jaringan khususnya otot dan hati dengan panas yang hilang. Peningkatan suhu tubuh
pada keadaan patologi diawali pengelepasan suatu zat pirogen endogen atau
sitoksin seperti interleukin-1 (iL-1) yang memacu pengelepasan prostaglandin
yang berlebihan di daerah preoptik hipotalamus (Ganiswara,1995).
Antipiretik
Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh pada keadaan
demam. Pada keadaan normal obat ini tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap
efek ini. Antipiretika bekerja mempengaruhi pusat pengatur panas sehingga
pembentukan panas yang tinggi akan dihambat dengan cara memperbesar pengeluaran
panas yaitu dengan menambah aliran darah perifer dan memperbanyak pengeluaran
keringat. Antipiretik biasanya digolongkan ke dalam obat
analgetik-antipiretika. Obat-obat ini merupakan suatu kelompok heterogen bahkan
beberapa obat sangat berbeda secara kimia namun mamiliki persamaan efek terapi
dan efek samping yaitu berdasarkan atas penghambatan biosintesis prostaglandin
(Ganiswara,1995).
Obat-obat
analgetika-antipiretika dapat dikelompokkan atas :
1.
Analgetik Narkotik (Golongan Opiod)
Menurut sumbernya analgetik opiod dibedakan atas :
a.
Golongan morfin dan alkaloid alami, misalnya ; morfin,
kodein, tebain dan papaverin.
b. Golongan semisintetik, misalnya ; heroin,
dihidromorfin dan metil dihidromorfin.
c.
Golongan sintetik, golongan ini terbagi
dua :
i.
Turunan
fenilheptil amin, misalnya : metadon dan propoksifen.
ii.
Turunan
fenilpiperidin, misalnya : meferidin, pentanil dan
difenoksilat.
d. Golongan
antagonis, misalnya : naloksan dan nalorfin.
2. Analgetik Non Narkotik (Golongan Non
Opiod)
Terbagi atas beberapa golongan yaitu
:
a. Turunan asam salisilat misalnya : aspirin,
salisilamid, dan diflunisal.
b. Turunan para-aminofenol, misalnya :
parasetamol.
c. Turunan indol asam asetat, misalnya
: indometasin, sulindak dan etodolak.
d.
Turunan asam heteroanyl asetat, misalnya : tolmetin,
diklofenak dan ketorolak.
e.
Turunan asam arylpropionat, misalnya : ibuprofen,
naproxen, flubioprofen, ketoprofen.
f. Turunan asam antranilat, misalnya : asam
mefenamat, asam meklofenamat.
g. Turunan asam enolat, misalnya : oksikam-oksikam
( pirosikam dan retoksikam).
h. Alkanon, misalnya : nabumeton ( Goodman
dan Gilman, 2007).
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.