Jenis Jenis Piutang
Jenis jenis piutang
yang terdapat pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia ( Persero ) Cabang
Medan ada dua jenis yaitu :
1. Piutang Usahan
Piutang usahan yaitu
piutang yang terjadi karena penjualan barang dagangan yang dilakukan secara
kredit dan merupakan hasil dari kegiatan normal perusahaan.
2. Piutang Karyawan
Piutang karyawan yaitu
tagihan-tagihan terhadap karyawan yang mendapat suatu bagian dari perusahaan
yang dibayar dengan cara diangsur yaitu dengan melakukan pemotongan gaji
karyawan setiap bulannya. Pertimbangan yang dilakukan perusahaan dalam memberikan
kredit kepada karyawan yaitu jabatan karyawan dan gaji karyawan.
Kebijakan Pemberian Kredit
Pada PT. Perusahaan
Perdagangan Indonesia ( Persero ) Cabang Medan sebahagian besar penjualannya
dilakukan oleh salesmen yang dibagi-bagi atas rayon atau daerah. Dalam hal ini
perusahaan akan memberikan komisi kepada salesmen yang dapat melakukan
penjualan diatas omzet yang ditentukan sebelumnya.
Mengenai siapa yang
berhak mendapat kredit, perusahaan melakukan survei, dan survei ini dilakukan
oleh salesmen, misalnya dengan melihat apakah debitur yang bersangkutan yang
akan diberikan kredit adalah debitur yang potensial, maksudnya perkembangan
usaha si debitur itu setelah difmalisa adalah baik (mempunyai banyak Pembeli
). Sehingga barang-barang yang akan di jual kepada debitur benar-benar akan
habis terjual.
Selain itu perusahaan
menetapkan syarat-syarat kredit yang harus di penuhi oleh debitur, untulc
menilai apakah debitur tersebut memang debitur yang potensial syarat-syarat
kreditnya yaitu :
a. Menetapkan 5 C yakni ; character, capacity, capital, collecteral dan
condition.
- Penilaian kepribadian mencoba
untuk memperkirakan kemungkinan bahwa pelanggan mau memenuhi kewajibannya.
Faktor ini sangat penting, karena setiap trarisaksi kredit mempunyai
kesanggupan untuk membayar.
- Kemampuan merupakan suatu
penilaian subyektif tentang kemampuan untuk membayar. Kemampuan ini diukur
dengan catatan prestasi bisnis pelanggan dimasa lampau, yang didukung
dengan pengamatan dilapangan atas pabrik atau toko dan metode kegiatan
usahanya.
- Modal diukur dengan posisi
keuangan perusahaan secara umum yang disimpulkan dari analisa rasio
laporan keuangan dengan penekanan khusus pada nilai modal perusahaan yang
berwujud.
- Jaminan
diberikan oleh pelanggan dalam bentuk aktiva sebagai jaminan keatnanan
atas kredit yang diberikan.
- Kondisi
berhubungan dengan dampak kecenderungan ekonomi secara umum terhadap
perusahaan atau perkembangan khusus di sektor ekonomi tertentu yang
mungkin berpengaruh terhadap kemampuan pelanggan dalam memenuhi
kewajibannya.
Setelah manajer kredit memperhatikan 5 ( lima ) C maka
dapat diputuskan apakah permintaan kredit pelanggan di terima utau ditolak dengan
salah satu alasan menjamin tertagihnya suatu piutang dari penjualan kredit tersebut.
b. Diskon yang
diberikan oleh PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Medan.
Pada produk-produk tertentu (bola lampu) deiigan cara menambahkan jumlah barang
dari produk-produk tersebut jika debitur membeli barang di atas Rp. 1.000.000
atau debitur membayar tepat pada waktunya.
PT. Perusahaan
Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Medan menggolongkan piutang atas dua
bagian yakni ; piutang yang belum jatuh tempo dan piutang yang telah jatuli
tempo. Penggolongan piutang yang ielah jatuh tempo adalah a. Telah jatuh tempo
1 - 30 hari
b. Telah jatuh tempo 31-60 hari
c. Telah jatuh tempo 61-90 hari
d. Telah jatuh tempo > 90 hari
Berdasarkan pengolahan
umur piutang ini perusahaan melakukan penilaian atas piutang yang tidak dapat
ditagih dan menetapkan suatu kebijaksanaan dengan penghapusan secara langsung.
Atas piutang yang lewat
jatuh tempo perusahaan akan menyampaikan surat tegoran kepada langananan
apabila tidak diindahkan oleh pelanggan dan piutang telah berumur lebih dari
satu tahun dari saat jatuh tempo, maka perusahaan membuat laporan atas piutang
yang tidak tertagih kepada kantor pusat untuk meminta persetujuan agar
dihapuskan. Setelah kantor pusat menyetujui penghapusan piutang, kantor cabang
menghapus piutang dengan mendebit piutang tak tertagih dan mengkredit piutang dagang.
Perusahaan melakukan
penghapusan piutang dagang dari seorang debitur secara berangsur-angsur, yaitu
mulai dari 10 %. Selama piutang tersebut berangsurangsur dihapus, salesmen
yang melakukan penjualan terhadap debitur tersebut harus selalu berusaha
meminta pembayaran.
Prosedur Penjualan Kredit
Penjualan yang
dilakukan oleh PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Medan ada
dua jenis yaitu : Penjualan tunai dan penjualan kredit. Kedua jenis penjualan
ini memiliki prosedur yang sama tetapi untuk penjualaii kredit
harus melalui otorisasi tertentu.
Prosedur penjualan yang
dipakai dalam penjualan kredit pada PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia
(Persero) Cabang Medan dengan memakai cara yaitu :
- Cara
Canvass, dimana perusahaan melakukan penjualan kredit dengan cara mencari
order. Bagian sistem penjualan kredit canvass dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Bagian operasional/canvass mengambil
barang dari gudang lalu bagian gudang membuat nota canvass empat lembar.
2. Bagian gudang menyerahkan tiga lembar
nota canvass kepada bagian operasional satu lembar sebagai pertinggal dan
mengisi kartu penjualan
3. Canvass mencari order, apabila order
sudah ada canvasser membuat faktur penjualan dua lembar dan memberikan satu
lembar kepada pembeli.
4. Bagian gudang menerima nota canvass ke
bagian akuntansi dan satu pertinggal.
5. Bagian akuntansi menerima satu lembar
nota canvass dan mengisi atau membuat kartu piutang mencatatan dan menyimpan
nota canvass sebagai pertinggal dokumen dalam pencatatan piutang.
6. Tata usaha menerima satu lembar nota
canvasser dan menyimpan sebagai pertinggal.
b. Cara non
canvass, dimana perusahaan melakukan penjualan apabila order yang datang dan
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Langganan memesari
barang kebagian penjualan dan bagian penjualan membuat formulir pesanan
rangkap tiga.
- Formulir
pesanan tersebut diberikan kepada bagian perdagangan untuk disetujui.
- Setelah
disetujui oleh bagian perdagangan bagian penjualan meneruskan pesanan tersebut
ke bagian akuntansi untuk diteliti apakah kredit disetujui atau tidak.
- Berdasarkan
formulir pemesanan tersebut bagian faktur membuat faktur penjualan rangkap
tujuh dan dua lembar surat pengeluaran barang ( SPB ) atau DO ( Deliveri Order ).
- Setelah faktur
ditanda tangani, faktur di distribusikan kepada Lembar ke - 1 ( asli )
kepada pelang,gan ( apabila telah lunas ).
Lembaran ke - 2 kepada
bagian keuangan.
Lembaran ke - 3 kepada
bagian administrasi
Lembaran ke - 4 kepada
bagian gudang.
Lembaran ke - 5 kepada
bagian kasir.
Lembaran ke - 6 kepada
bagian akuntansi.
Lembaran ke - 1 SPB
kepada langganan yang diserahkan terlebih dahulu ke bagian gudang sebelum
mengeluarkan barang, bagian gudang terlebih dahulu mencocokkan dengan copy faktur
yang ada lembaran ke - 2 SPB ke bagian arsip.
- Kwitansi yaitu dokumen yang dibuat oleh kasir sebagai bukti pembayaran piutang sebagai dokumen untuk mencatat pembayaran piutang di buku pembantu piutang oleh bagian keuangan.
Prosedur Pencatatan Piutang
Sebagaimana diketahui
bahwa prosedur dan metode pencatatan piutang sebuah perusahaan sangat penting.
Ini dapat menyangkut didalam penilaian piutang suatu perusahaan, dalam penilaian
ada kalanya perusahaan mempunyai piutang, tetapi sisa piutang tersebut tidak
dapat ditagih antara lain disebabkan langganan tersebut pailit, meninggal
dunia, melarikan diri, kebakaran. Pihak perusahaan mengambil suatu
kebijaksanaan tentang penilaian piutang yaitu apa bila ada piutang yang sudah
lewat satu tahun dan benar-benar tidak dapat membayarnya dikemudian hari maka
dianggap piutang tidak dapat ditagih.
PT. Perusahaan
Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Medan dalam melakukan pencatatan piutang
menggunakan metode posting langsunb dimana setiap hari diterima faktur
penjualan yang merupakan dasar pencatatan timbulnya piutang. Oleh. Bagian
piutang faktur ini akan dicatat ke kartu piutang. Posting transaksi ini
dilakukan setiap hari karena faktur yang masuk setiap hari jumlahnya banyak
maka yang dicatat ke buku penjualan adalah jumlah total penjualan harian yang
merupakan jumlah faktur penjualan selama satu hari. Jumlah total penjualan ini
akan diposting ke jurnal penjualan. Setiap bulan jurnal penjualan tersebut
diposting ke rekening kontrol piutang dalam buku besar. Dan setiap bulan juga
diadakan rekonsiliasi rekening kontrol piutang dengan daftar saldo yang disusun
dari kartu piutang.
Pada waktu diterima
pembayaran piutang, kasir membuat mutasi kas rangkap tiga, lembar pertama
pertinggal di kasir, lembar kedua ke bagian keuangan dan lembar ketiga ke
bagian akuntansi. Bagian keuangan akan mencatat penerimaan ke kartu piutang
berdasarkan mutasi kas lembar ketiga.
Sistem Pengendalian Intern Piutang
Pengendalian intern
piutang sebenarnya dimulai dari sebelum ada persetujuan untuk mengirimkan
barang dagangan, sampai setelah penyiapan dan penerbitan faktur dan berakhir
dengan penagihan hasil penjualan kredit.
PT. Perusahaan Perdagangan
Indonesia (Persero) Cabang Medan menetapkan atau melakukan langkah-tangkah
dalam pengendalian intern piutang yaitu :
1. Pemisahan tugas antara pencatatan atau bagian akuntansi
dengun bagian penerimaan piutang.
2. Pengirirnan
surat pernyataan piutang kcpada debitur setiap bulannya.
3. Adanya daftar piutang berdasarkan nama
pelanggan.
4. Penjualan
yang dilakukan secara kredit mendapat persetujuan dari petugas yang berwenang
dalam hal ini adalah kepala keuangan dan officer remote (kepala cabang)
5. Penghapusan piutang dan pemberian
diskon ( potongan ) harus disetujui oleh pejabat yang berwenang. Dalam hal
penghapusan piutang, harus ada surat persetujuan dari kantor pusat, dan untuk pemberian
diskon harus telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh perusahaan
yaitu pembelian oleh debitur diatas Rp. 1.000.000.
6. Khusus untuk penghapusan piutang,
perusahaan menuntut adanya bukti bahwa debitur tidak sanggup untuk membayar.
7. Melakukan opname fisik atas lcas,
laktur penjualun atau piutang yang masih terbuka dari perusahaan secara periodik
dan mendadak.
8. Membandingkan piutang yang dilakukan
oleh bagian akuntansi langsung kepada debitur dengan memberitahukan terlebih
dahulu kepada bagian operasional.
9. Bila debitur akan melakukan pembeliart
secara kredit, maka debitur harus terlebih dahulu melunasi kredit yang ada
sebelumnya dengan kata lain maksimal hanya boleh tiga faktur terbuka, dan untuk
mengajukan pembelian kredit ke perusahaan, maka harus melunasi minimal sutu
luktur yang masih terbuka.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.