Pengertian
Kemoterapi adalah suatu terapi yang
diberikan dengan obat-obatan tertentu yang sangat kuat efeknya (antikanker).
Terapi ini bisa diberikan melalui mulut atau berupa suntikan pada pembuluh
darah. Pengobatan ini biasnya harus diberikan secara berulang-ulang dengan
siklus yang berlangsung antara tiga sampai enam bulan. (Aqila Smart, 2010).
Tujuan Kemoterapi
Tujuan dari kemoterapi yaitu
memberantas secara tuntas atau menyeluruh dari penyakit kanker. Pengontrolan
yaitu memperpanjang kelangsungan hidup dan menghambat petumbuhan sel kanker
paliatif dengan cara menghilangkan gejala yang berhubungan dengan proses
penyakit kanker. (sukardja, 2005)
Jenis Obat Kemoterapi
Menurut
Gale (2005), ada beberapa jenis dari obat kemoterapi.
a.
Agen pangkelat
Agen yang bekerja dengan interaksi secara
kimiawi DNA selular untuk mencegah reflikasi sel. Efek samping utama dari jenis
ini meliputi supresi sum-sum tulang, mual, mintah, disfungsi gonad. Contohnya
adalah busulfan, carboplatin, chlorambusil, cisplatin, dacarbazine, thiotepa,
melphalan.
b.
Anti metabolik
Membunuh sel-sel kanker dengan memblok
sintesa DNA dan RNA dengan meniru struktur metabolik esensial secara kimawi
yaitu nutrien essensial untuk metabolisme sel normal. Efek samping yang umum
adalah stomatitis, supresi sum-sum tulang dan diare. Contohnya adalah
cytaragine, floxurudine, hydroxyurea, methotrexate.
c.
Anti biotik anti tumor
Obat yang bekerja dengan beberapa
mekanisme yang berbeda untuk memproduksi efek sitotoksik. Kerja primer untuk
memproduksi helai perusak tunggal atau ganda pada DNA. Efek samping meliputi
supresi sum-sum tulang, mual, muntah, fibrosis paru, ulserasi kulit, toksisitas
jantung. Contohnya adalah bleomycin, dactinomycin, daunomycin, idarubicin,
doxorubicin.
d.
Tanaman Alkaloid
Agen yang bekerja dengan kristalisasi
mikrotubular mitotik kumoparan protein selama metafase dimana mitosis berhenti
yang menyebabkan sel mati. Efek samping mielosupresi, neurotoksisitas yang
meliputi neuropati perifer dan paralitik ileus. Contohnya adalah ekoposide,
vinblastine, vincristine, taksol, tenaposide.
e.
Agen lain
Agen yang mekanisme kerjanya
berbeda dengan kelas-kelas umum dan efek sampingnya sangat bervariasi.
Contohnya elpar, novantrone, matulane, nevelvine, lysodren.
f.
Agen Hormonal
Bekerja pada tumor yang
tergantung pada lingkungan yang harmonal spesifik untuk tumbuh, dengan
menghancurkan lingkungan hormon atau menambah hormon yang mempunyai efek
berlawanan dari efek hormon, pertumbuhan tumor dirusak dan dihentikan. Efek
sampingnya hipertensi, retensi cairan hiperglikemia, ulserasi, osteoporosis,
emosi labil, rentan terhadap infeksi meningkat, demam, nafsu makan meingkat.
Contoh jenis ini adalah tamoxyfen (nolvadex).
Prinsip-Prinsip Kemoterapi
Kemoterapi bekerja melawan sek dala
proses pembelahan dimana lebih efektif saat inti tumor kecil dibandingkan
dengan inti tumor yang besar karena inti tumor yang besar mempinyai fraksi
pertumbuhan yang renadah dan kurang responsif. Sedangkan inti tumor kecil
biasanya mempunyai fraksi pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih sensitif
terhadap kemoterapi.
Semakin tepat ukuran dosis
yang digunakan makin besar sel kanker yang akan terbunuh dan kombinasi beberapa
agen kemoterapi lebih efektif daripada dosis tunggal (Gale. 2005).
Cara Pemberian Kemoterapi
a. Intravena
Pemberian intravena untuk
terapi sistemik, dimana obat telah
melalui jantung dan hati baru sampai ke tumor primer.
b. Intra Arteri
Pemberian itntra arteri adalah
terapi regional melalui arteri yang mensuplai darah ke daerah tumor dengan cara
infus intra arteri menggunakan kateter dan pompa arteri. Infus intra arteri
digunakan untuk memberi obat selama beberapa jam atau hari. Setelah melalui
tumor, obat keluar melalui vena ke sirkulasi umum. Pemberian intra arteri dapat
menaikkan dosis obat langsung kedalam tumor, menaikkan efek obat yang kurang
stabil karena secara cepat dan langsung masuk ke dalam tumor dan mengurangi
toksisitas.
c. Perfusi Regional
Cara untuk memberikan obat dengan
dosis tinggi langsung ke daerah tumor tanpa menimbulkan toksisitas pada
sirkulasi umum, dengan cara sirkulasi ekstra korporal menggunakan mesin jantung
paru.
d. Intra Tumoral
Obat langsung disuntikkan ke
dalam tumor, cara ini tidak dianjurkan karena dapat melepaskan sel kanker dari
tumor induknya.
e. Intracavitair
Obat disuntikkan atau diinhalasi
ke dalam rongga tubuh, seperti intra pleura,perikardial,vesikal atau tekal.
f. Topikal
Obat dioleskan pada bagian
kanker bagian luar misalnya 5-fluorouracil. (sukardja, 2005)
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.