Sunday, March 3, 2013

Klasifikasi karies gigi

Klasifikasi karies gigi 
Berdasarkan lokasinya 
  1. Karies Kelas I : Semua karies pada Pit dan fissure yang terjadi pada Permukaan oklusal posterior, 2/3 bagian oklusal, permukaan bukal dan lingual/palatal gigi posterior, permukaan palatal incisal insisivus rahang atas dan Karies pada permukaan halus yang terjadi pada 2/3 oklusal atau incisal semua gigi. 
  2. Karies kelas II : Karies pada permukaan proksimal gigi posterior (sela antar gigi geraham). 
  3. Karies kelas III : Karies pada permukaan proksimal incicivus dan caninus (sela antar gigi depan), belum melibatkan sudut atau tepi incisal. 
  4. Karies Kelas IV : Karies pada permukanan proksimal incicivus dan caninus (sela antar gigi depan), sudah melibatkan sudut incisal. 
  5. Karies kelas V : Karies pada 1/3 gusi (gingival third) permukaan labial (dekat bibir), lingual (dekat lidah) atau permukaan bukal (dekat pipi) semua gigi 12.

Berdasarkan kedalamannya
  1. Kries insipiens : Merupakan karies yang terjadi pada permukaan email gigi ( lapisan terluar dan terkaras dari gigi ), dan belum terasa sakit hanya ada pewarnaan hitam atau cokelat pada email.
  2. Karies Superfisialis :  kedalaman karies baru mengenai email saja (sampai dentino enamel junction), sedangkan dentin belum terkena.
  3. Karies Media : karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin. Gigi biasanya terasa ngilu bila terkena rangsangan dingin, makanan asam dan manis.
  4. Karies Profunda : karies yang sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa. Biasanya terasa sakit secara tiba-tiba tanpa rangsangan apapun. Apabila tidak segera diobati dan ditambal maka gigi akan mati, dan untuk perawatan selanjutnya akan lebih lama dibandingkan pada karies-karies lainnya

Ta     Tahap pembentukan karies gigi adalah sebagai berikut:
1.      Permukaan Gigi  yang tidak karies.
2.      Tanda pertama terjadinya awal demineralisasi gigi, yaitu terbentuknya "white spot" kecil. Sebelum terjadi lubang, permukaan ini masih tampak keras sehingga belum digolongkan sebagai kerusakan "D" (Decayed) menurut kriteria WHO . Dengan pengukuran yang sesuai, karies gigi dapat dihentikan bahkan dibalik prosesnya.
3.      Email gigi sudah terkikis, sehingga ditemukan "lesi" dengan dasar yang lunak. Dalam tahap ini kerusakan gigi sudah mencapai tahap "D" atau karies pada permukaan gigi.
4.  Penambalan gigi sudah dilakukan. Seperti terlihat dalam gambar, proses demineralisasi belum dapat berhenti dan "lesi" berada di sekitar tambalan. Hal ini sering disebut sebagai karies gigi sekunder. Akan tetapi dalam kenyataan, prosesnya sama saja . Akan tetapi sekarang bisa disebut giginya telah ditambal "F" (filled=tambalan) + "D" (decayed).
5.      Proses demineralisasi terus berlanjut dan "menyusup" sehingga karies menyeluruh pada gigi.
6.      Gigi sudah pecah, suatu keadaan yang sebenarnya dapat dicegah jika dilakukan perawatan jika terjadi demineralisasi tahap awal.

Pencegahan karies gigi
Pencegahan karies gigi dapat dilakukan dengan cara menurunkan jumlah kuman misalnya dengan berkumur antiseptik dan membersihkan plak secara periodik. Daya tahan gigi juga harus di tingkatkan misalnya dengan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor atau mengkonsumsi tablet fluor dengan dosis yang tepat. Perubahan pola makan juga sebaiknya di lakukan misalnya dengan membatasi makanan yang mengandung sukrosa
Belajar menyikat gigi juga harus dilakukan sedini mungkin, di mulai pada saat gigi baru tumbuh. Biasakan menyikat gigi dengan teratur dan  berkumur dengan air  bersih setelah makan. Menyikat gigi sebelum tidur sangat penting dilakukan terutama apabila sehabis memakan makanan yang mengandung gula sebelum tidur

                   Cara pencegahan karies gigi :
1.      Mengontrol diet makanan
a.      Pola makan yang sehat
b.    Makanlah makanan yang mengandung kalsium, vitamin C dan vitamin D yang berguna untuk memperkuat gigi.
c.   Makanlah makanan yang mengandung protein karena protein dapat menghambat terjadinya proses karies.
d.     Makanlah makanan yang mengandung lemak. Karena lemak akan membentuk lapisan matrix pada gigi sehingga gigi menjadi licin sehingga karbohidrat sulit melekat pada gigi.
e.    Makanlah sayur – sayuran. Karena sayuran mempunyai kandungan yang disebut nitrat. Bahan tersebut dapat menghambat kerja bakteri.

2.    Menyikat gigi dengan baik dan benar menyikat gigi yang benar adalah dimulai dari gusi menuju gigi (arah vertikal). Biasakan menggerakkan sikat gigi dengan cara memutar dari gusi ke gigi sehingga dapat memghilangkan plak.  Selain itu dapat melancarkan peredaran darah pada gusi. Sikatlah bagian depan gigi, belakang , atas, bawah, dalam dan seluruh permukaan gigi . Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride  karena dapat menstimulasi email untuk memperbaiki kerusakan ringan pada gigi, dan memperkuat gigi sekaligus melindunginya dari serangan cairan asam akibat bakteri.  Kemudian berkumur-kumurlah menggunakan cairan antiseptik. sikatlah gigi  2 kali sehari pada pagi dan malam hari.

3.      Menjaga Kebersihan mulut
   Kebersihan perorangan terdiri dari pembersihan gigi yang baik. Kebersihan mulut yang baik diperluklan untuk meminimalisir agen penyebab penyakit mulut dan membuang plak gigi.. Karies dapat dicegah dengan pembersihan dan pemeriksaan gigi teratur.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com