Monday, March 18, 2013

Langkah-Langkah Memahami Paragraf Argumentasi


  Langkah-Langkah Memahami Paragraf Argumentasi
  1. Mengidentifikasi  masalah
          Sebelum  memulai menulis  seorang penulis  terlebih dahulu menulis  atau menentukam masalah yang akan dibahas.  Dalam pengertian bahasa dan sastra  indonesia disekolah. Identifikasi masalah ini dinamakan topik.Untuk menghasilkan  pragraf yang baik,  penulis harus melihat topik yang menarik  perhatian penulis itu sendiri. Topik yang menarik perhatian ini akan memungkinkan  ia berusaha  terus mencri data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
          Putrayasa  (2006: 95)  menemukakan cara menentukan topik sebagai :
1.      apabila ditampilkan topik yang menarik hati pengarang  belum lagi segera dimulai
2.      dia terlebih dahulu berkepentingan mengajukan  bebepa pertanyaan  kepada diri sendir. mampuhkah saya menulis? Adakah saya menguasai  bahan-bahan bagi keperluan  karangan tersebut?  Bisakah bahan  tersebut saya peroleh  dan saya pelajari
3.      manakah pertanyaan ini dijawab  oleh hati nurani hanya degan jujur, ya.. maka silahkan tulis.
4.       tetapi  jika jawabnya masih ragu - ragu  atau bisa dirasa  pasti tidak mampu , maka akan sangat lebih  baik dicari  topik lain  yang cukup menarik  dan ada  kemanpuan  untuk menggrapnya.

Menurut pendapat diatas  cara menentukan topik, pengarang haruslah  terlebih dahulu menentukan topik apa yang akan dibahas. Kemudian  menyiapka bahan – bahan apa saja yang diperlukan serta mempertanya kepada diri sendiri apakah saya sanggup untuk menulis atau tidak. Dan setiap pertanyaan tersebut haruslah dapat dijawab dengan jujur serta tidak ragu – ragu, dan harus dapat meyakinkan orang lain serta sesuai dengan topik yang sedang dibahas.
  1. Pengumpulan data
          Pengumpulan data  dapat dilakukan  dengan banyak  cara di antaranya
  adalah:

           (1) wawancara langsung dengan koresponden atau interviu adalah cara pengumpulan data  yang di lakukan  secara tatap muka  dan tanya jawab langsung dengan responden. (2) pembagian angket ini di lakukan  dengan cara  memberikan  selembaran  kertas yang berisikan pertanyaan  dan sekaligus  jawaban atas pertanyan tersebut sehingga responden menentukan jawaban sendiri atas petanyaan – pertanyaan tersebut. (3) observasi, melihat secara langsung bagaimana tingkah laku  atau keadaan objek yang di teliti. (4)  studi pustaka, dengan cara mengumpulkan  data – data yang  akan  di bahas  dari  berbagai  buku atau di tinjau ke perpustakaan  secara langsung. (5) Internet, denga mencari jawaban  melalui internet yang sesuai dengan yang sedang di teliti.


  1.  Analisis data
             Setelah terkumpul, maka langkah selanjudnya  yang digunakan adalah menganalisis data tersebut, penganalisisan ini dilakukan dari hasil observasi, wawancara, studi pustaka. Dengan anlisis ini maka   kita akan mengetahui secara luas  tentang penomena yang sesungguhnya terjadi.
            Analisis data adalah tahapan  yang membutuhkan pemahaman yang baik, sebab akan terlihat degan jelas data yang ada dilapangan. Kemudian di lanjutkan dengan tahapan  berikutnya, yaitu dengan tahapan berkesinambungan  dengan perolehan dan analisis data.
  1.  Penetapan tujuan
            Menetapkan tujuan alasan adalah penting, karena ini sangat berpengaruh  dalam menetapkan bentuk, panjang ,sifat dan cara penyajian tulisan. Tujuan ini sebenarnya  sudah mulai tertanam di dalam pikiran penulis, disaat pemilihan dan penetapan topik dilakukan.namun tujuan itu mulai dirancang dengan sungguh - sungguh.
          Bila suatu tulisan tidak dilandasi dengan tujuan yang jelas  dan tegas, dapat menyebabkan tulisan itu tampa arah dan tujuan yang jelas dan benar kemumgkinan menjadi tuliasan yang tidak berhasil atau tidak dipahami oleh pembaca, dengan menetapkan tujuan, maka penulis memperoleh gambaran tentang persoalan yang akan di tulis dan membangkitkan semngat penulis untuk merangkai kata -kata yang tepat.
Tujuan penulisan tersebut antara lain:
1.        Dapat memberikan keyakinan tentang asumsi  yang di tuliskan.
2.      Menberikan kesadaran mengenai masalah yang secara tidak sadar       terjadi.
3.      Menawarkan solusi  tentang masalah.
  1. Pengembangan data
            Perkembangan fakta - fakta atau informasi menjadi sebuah paragraf dan disusun secara rapi sehingga mencapai  kejelasan untuk menuju suatu kesimpualan yang dapat diterima pembaca dengan butir di atas  maka tahapan ini penulis mengembangkan fakta dan informasi yang telah diperoleh menjadi sebuah paragraf, kemudian disusun dengan rapi sehingga mudah di mengerti.
  1.  Mempresentasikan laporan
            Setelah di kembangkan dalam sebuah paragraf maka tahap selanjutnya  yang dapat di lakukan adalah  dengan mempersentasikan  laporan tersebut , persentasi ini sangat menarik  jika dilakukan dengan seksama , dan setiap individu bebas untuk mengungkapkan pendapatnya ,  hal ini bermaksud untuk semakin memahami dan memperluas  wawsan mengenai suatu masalah dan tindak lanjut dalam menyelesaikan masalah tersebut.
  1.  Mengevaluasi laporan
            Dalam mengevaluasi, guru sebagai pihak yang di anggap lebih kompeten dalam memberikan  apresiasi terhadap hasil yang telah disajikan  oleh peserta didik, pengevaluasian ini semata -semata pemberian nilai untuk laporan  kegiatan,  tapi lebih diarahkan untuk pengapresiasikan  guru terhadap kinerja  siswa, dan mampu menuangkan  gagasan dalam bentuk paragraf argumentasi dengan baik dan epektif.

 KTSP  dalam pembelajaran Argumentasi
            Kurikulum  tingkat satuan  pendidikan (KTSP). Adalah salah satu standar kelulusan dalam pendidikan yang harus di capai oleh siswa setelah  melakukan proses pembelajaran, sehingga terlihat jelas apakah materi yang disampaikan guru tercapai atau tidak.
           Standar  isi dalam KTSP untuk SMA kelas XI di semester satu adalah mengungkapkan informasi yang ada dalam paragraf deskriptif, naratif, dan eksposisi. Karena pada semester ini  KTSP pembahasan mengenai paragraf maka peneliti menambahka jenis paragraf argumentasi. Dan disesuaikan dengan judul penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Standar kompetensi lulusan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia salah satunya adalah menulis paragraf  serta memahami paragraf argumentasi.
           Kedudukan  pembelajaran memahami paragrf argumentasi dalam KTSP  berada dikelas XI SMA pada semester satu, dengan silabus sebagai berikut:
 Standar  kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam paragraf
 Kompetensi dasar : Menyusun beberapa hasil paragraf.
Materi pembelajaran: Pengertian paragraf, ciri-ciri paragraf  syarat-syarat
                                    Pargraf, contoh paragraf.
Kegiatan pembelajaran :  Membaca paragraf,  Identifikasi paragraf, menemukan
                                        topik dalam paragraf, menyusun kerangka paragraf,
                                         menyimpulkan kembali isi bacaan.
Indikator             :  Identifikasi karateristik paragraf,  mengembangkan isi
                                 Paragraf, mengembangkan  kerangka disusun menjadi
                                  paragraf argumentasi.
Penilaian                :  Jenis tagihan
-Individu
-Kelompok
: Bentuk Instrumen
-Tes essai
Alokasi waktu        :  2  x 45 menit
Sunber/bahan/alat   :   buku teks bahasa indanesia, internet.
Melihat uraian tersebut di atas  maka terlihat bahwa memahami paragraf argumentasi memiliki peran yang penting dalam KTSP.

Kerangka konseptual
            Tugas utama guru adalah menciptakan suasana belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.Untuk itu, guru harus mampu memperbaiki kesalahan konsep siswa dan meningkatkan hasil belajar dengan mengkombinasikan  berbagai tipe pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif NHT dan CLC dalam kegiatan pembelajaran diawali oleh masalah yang memerlukan pemecahan masalah.  Kedua  kooperatif pembelajaran ini menggambarkan usaha-usaha siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan padanya,serta mencakup pertimbangan yang baik tentang bahan-bahan yang paling penting untuk ditampilkan.
Disitulah berbagai keterampilan dikembangkan.siswa bukan sekedar mendengar atau mencatat materi namun juga membaca, mendengar pendapat    orang lain, bertanya, menjelaskan, mengkaji, memilih, menimbang, merumuskan, membagi tugas berargumentasi,dan  lain-lain.
Kemampuan adalah hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran selesai,kemampuan siswa merupakan tingkat pemahaman terhadap sesuatu yang diperoleh nilai yang tertinggi,sedang atau rendah.
Jadi,hubungan antara kemampuan memahami paragraf argumentasi dengan pengkombinasian pembelajaran kooperatif  tipe NHT  dengan CLC baik digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami paragraf argumentasi dengan baik.

 Hipotesis
       Menurut sudjana (2006:71) mengartikan  “Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.
          Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian  sebagai berikut:
Ha  : Adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam menggunakan metode  kooperatif tipe (NHT)  dan (CLC) terhadap kemampuan memahami paragraf argumentasi siswa kelas XI SMA Istiqlal delitua Kabupaten Deliserdang  tahun ajaran 2012-2013.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com