Langkah-Langkah Memahami Paragraf Argumentasi
- Mengidentifikasi masalah
Sebelum
memulai menulis seorang
penulis terlebih dahulu menulis atau menentukam masalah yang akan dibahas. Dalam pengertian bahasa dan sastra indonesia
disekolah. Identifikasi masalah ini
dinamakan topik.Untuk menghasilkan
pragraf yang baik, penulis harus
melihat topik yang menarik perhatian
penulis itu sendiri. Topik
yang menarik perhatian ini akan memungkinkan
ia berusaha terus mencri
data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Putrayasa
(2006: 95) menemukakan cara
menentukan topik sebagai :
1. apabila ditampilkan topik yang menarik
hati pengarang belum lagi segera dimulai
2. dia terlebih dahulu berkepentingan
mengajukan bebepa pertanyaan kepada diri sendir. mampuhkah saya menulis?
Adakah saya menguasai bahan-bahan bagi
keperluan karangan tersebut? Bisakah bahan
tersebut saya peroleh dan saya
pelajari
3. manakah pertanyaan ini dijawab oleh hati nurani hanya degan jujur, ya.. maka silahkan tulis.
4. tetapi jika jawabnya masih ragu - ragu atau bisa dirasa
pasti tidak mampu , maka akan sangat lebih baik dicari topik lain yang cukup menarik dan ada
kemanpuan untuk menggrapnya.
Menurut pendapat diatas cara menentukan topik, pengarang
haruslah terlebih dahulu menentukan topik
apa yang akan dibahas. Kemudian
menyiapka bahan – bahan apa saja yang diperlukan serta mempertanya
kepada diri sendiri apakah saya sanggup untuk menulis atau tidak. Dan setiap
pertanyaan tersebut haruslah dapat dijawab dengan jujur serta tidak ragu –
ragu, dan harus dapat meyakinkan orang lain serta sesuai dengan topik yang
sedang dibahas.
- Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan banyak
cara di antaranya
adalah:
(1) wawancara langsung dengan koresponden
atau interviu adalah cara pengumpulan data
yang di lakukan secara tatap
muka dan tanya jawab langsung dengan
responden. (2) pembagian angket ini di lakukan
dengan cara memberikan selembaran
kertas yang berisikan pertanyaan
dan sekaligus jawaban atas pertanyan
tersebut sehingga responden menentukan jawaban sendiri atas petanyaan –
pertanyaan tersebut. (3) observasi, melihat secara langsung bagaimana tingkah
laku atau keadaan objek yang di teliti.
(4) studi pustaka, dengan cara
mengumpulkan data – data yang akan
di bahas dari berbagai
buku atau di tinjau ke perpustakaan
secara langsung. (5) Internet, denga mencari jawaban melalui internet yang sesuai dengan yang
sedang di teliti.
- Analisis data
Setelah terkumpul, maka langkah
selanjudnya yang digunakan adalah
menganalisis data tersebut, penganalisisan ini dilakukan dari hasil observasi,
wawancara, studi pustaka. Dengan anlisis ini maka kita akan mengetahui secara luas tentang penomena yang sesungguhnya terjadi.
Analisis data adalah tahapan yang membutuhkan pemahaman yang baik, sebab
akan terlihat degan jelas data yang ada dilapangan. Kemudian di lanjutkan
dengan tahapan berikutnya, yaitu dengan
tahapan berkesinambungan dengan
perolehan dan analisis data.
- Penetapan tujuan
Menetapkan
tujuan alasan adalah penting, karena ini sangat berpengaruh dalam menetapkan bentuk, panjang ,sifat dan
cara penyajian tulisan. Tujuan ini sebenarnya
sudah mulai tertanam di dalam pikiran penulis, disaat pemilihan dan penetapan
topik dilakukan.namun tujuan itu mulai dirancang dengan sungguh - sungguh.
Bila suatu tulisan tidak dilandasi dengan tujuan yang jelas dan tegas, dapat menyebabkan tulisan itu tampa
arah dan tujuan yang jelas dan benar kemumgkinan menjadi tuliasan yang tidak
berhasil atau tidak dipahami oleh pembaca, dengan menetapkan tujuan, maka
penulis memperoleh gambaran tentang persoalan yang akan di tulis dan
membangkitkan semngat penulis untuk merangkai kata -kata yang tepat.
Tujuan penulisan tersebut antara lain:
1. Dapat memberikan keyakinan tentang
asumsi yang di tuliskan.
2. Menberikan kesadaran mengenai masalah yang
secara tidak sadar terjadi.
3. Menawarkan solusi tentang masalah.
- Pengembangan data
Perkembangan
fakta - fakta atau informasi menjadi sebuah paragraf dan disusun secara rapi
sehingga mencapai kejelasan untuk menuju
suatu kesimpualan yang dapat diterima pembaca dengan butir di atas maka tahapan ini penulis mengembangkan fakta
dan informasi yang telah diperoleh menjadi sebuah paragraf, kemudian disusun
dengan rapi sehingga mudah di mengerti.
- Mempresentasikan laporan
Setelah di kembangkan dalam sebuah paragraf
maka tahap selanjutnya yang dapat di
lakukan adalah dengan mempersentasikan laporan tersebut , persentasi ini sangat
menarik jika dilakukan dengan seksama ,
dan setiap individu bebas untuk mengungkapkan pendapatnya , hal ini bermaksud untuk semakin memahami dan
memperluas wawsan mengenai suatu masalah
dan tindak lanjut dalam menyelesaikan masalah tersebut.
- Mengevaluasi laporan
Dalam
mengevaluasi, guru sebagai pihak yang di anggap lebih kompeten dalam
memberikan apresiasi terhadap hasil yang
telah disajikan oleh peserta didik,
pengevaluasian ini semata -semata pemberian nilai untuk laporan kegiatan,
tapi lebih diarahkan untuk pengapresiasikan guru terhadap kinerja siswa, dan mampu menuangkan gagasan dalam bentuk paragraf argumentasi
dengan baik dan epektif.
KTSP
dalam pembelajaran Argumentasi
Kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Adalah salah satu standar kelulusan dalam pendidikan yang harus di capai oleh
siswa setelah melakukan proses
pembelajaran, sehingga terlihat jelas apakah materi yang disampaikan guru
tercapai atau tidak.
Standar isi dalam KTSP untuk SMA kelas XI di semester
satu adalah mengungkapkan informasi yang ada dalam paragraf deskriptif, naratif,
dan eksposisi. Karena pada semester ini KTSP pembahasan mengenai paragraf maka
peneliti menambahka jenis paragraf argumentasi. Dan disesuaikan dengan judul
penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Standar kompetensi lulusan
untuk pembelajaran Bahasa Indonesia salah satunya adalah menulis paragraf serta memahami paragraf argumentasi.
Kedudukan pembelajaran memahami paragrf argumentasi
dalam KTSP berada dikelas XI SMA pada
semester satu, dengan silabus sebagai berikut:
Standar
kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam paragraf
Kompetensi dasar : Menyusun beberapa hasil
paragraf.
Materi pembelajaran: Pengertian paragraf,
ciri-ciri paragraf syarat-syarat
Pargraf,
contoh paragraf.
Kegiatan pembelajaran : Membaca paragraf, Identifikasi paragraf, menemukan
topik
dalam paragraf, menyusun kerangka paragraf,
menyimpulkan kembali isi bacaan.
Indikator :
Identifikasi karateristik paragraf, mengembangkan isi
Paragraf,
mengembangkan kerangka disusun menjadi
paragraf
argumentasi.
Penilaian : Jenis tagihan
-Individu
-Kelompok
: Bentuk Instrumen
-Tes essai
Alokasi waktu :
2 x 45 menit
Sunber/bahan/alat
: buku teks bahasa indanesia,
internet.
Melihat uraian tersebut di atas maka terlihat bahwa memahami paragraf
argumentasi memiliki peran yang penting dalam KTSP.
Kerangka konseptual
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana
belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.Untuk itu, guru harus mampu memperbaiki
kesalahan konsep siswa dan meningkatkan hasil belajar dengan
mengkombinasikan berbagai tipe
pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif NHT dan CLC dalam
kegiatan pembelajaran diawali oleh masalah yang memerlukan pemecahan
masalah. Kedua kooperatif pembelajaran ini menggambarkan
usaha-usaha siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan padanya,serta
mencakup pertimbangan yang baik tentang bahan-bahan yang paling penting untuk
ditampilkan.
Disitulah berbagai keterampilan dikembangkan.siswa
bukan sekedar mendengar atau mencatat materi namun juga membaca, mendengar
pendapat orang lain, bertanya, menjelaskan,
mengkaji, memilih, menimbang, merumuskan, membagi tugas berargumentasi,dan lain-lain.
Kemampuan adalah hasil yang
diperoleh siswa setelah proses pembelajaran selesai,kemampuan siswa merupakan
tingkat pemahaman terhadap sesuatu yang diperoleh nilai yang tertinggi,sedang
atau rendah.
Jadi,hubungan antara kemampuan memahami paragraf
argumentasi dengan pengkombinasian pembelajaran kooperatif tipe NHT
dengan CLC baik digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami paragraf argumentasi dengan baik.
Hipotesis
Menurut sudjana (2006:71) mengartikan “Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul”.
Berdasarkan
latar belakang dan perumusan masalah diatas dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Ha : Adanya perbedaan yang signifikan terhadap
hasil belajar siswa dalam menggunakan metode kooperatif tipe (NHT) dan (CLC) terhadap kemampuan memahami
paragraf argumentasi siswa kelas XI SMA Istiqlal delitua Kabupaten Deliserdang tahun ajaran 2012-2013.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.