Tuesday, March 19, 2013

Pengertian Limbah,

Limbah : Departemen teknik dan QC bekerja sama menangani limbah di PT. MUTIFA. Departemen teknik memusatkan perhatian pada pemeliharaan instalasi pengelolahan limbah sedangkan departemen QC memantau proses pengolahan limbah dan tolak ukurnya agar memenuhi persyaratan baku mutu lingkungan. Limbah di PT. MUTIFA dibagi dua yaitu limbah non beta laktam dan limbah beta laktam.

a. Limbah Non Beta Laktam 
Jenis limbah non beta laktam di PT. MUTIFA ada 3 jenis yaitu:

1. Limbah Cair 
Limbah cair ini berasal dari limbah produksi, limbah laboratorium, limbah domestik, dan limbah bengkel. 

Tolak ukur yang dipakai untuk pemantauan limbah cair adalah berdasarkan baku mutu air limbah yang diisyaratkan dalam Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51/MENLH/10/1995tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri seperti yang terdapat dalam   tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Tolak Ukur Pemantauan Limbah Cair di PT. MUTIFA
Parameter
Formulasi
(Pencampuran)
(mg/L)
BOD
(Biological Oxygen Demand)
75
COD
(Chemical Oxygen Demand)
150
TSS
(Total Suspended Solid)
75
Total-N
-
Fenol
-
pH
6,0-9,0



* Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51/MENLH/10/1995tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri
2.      Limbah Padat
Limbah padat ini berasal dari:
a.    Bekas kemasan bahan awal (bahan baku/bahan kemasan) seperti kertas, kotak karton, wadah kayu/plastik/kaca, drum, kaleng.
b.   Buangan proses produksi seperti tepung sisa proses, produk antara/ruahan yang rusak atau kotor, kemasan (aluminium foil, botol, dus).
c.  Buangan bahan hasil pengujian laboratorium seperti tablet bekas pengujian kekerasan, waktu hancur, dan lain-lain.
d.      Bahan awal dan produk jadi yang rusak.
e.       Wadah bekas bahan produksi (plastik dan tong rusak).
f.       Limbah padat domestik.
Tolak ukur yang dipakai untuk pemantauan limbah padat adalah kualitas lingkungan atau kebersihan di dalam area industri, dimana tidak terdapat lagi limbah padat yang berserakan di pabrik.
3.      Limbah Udara
      Limbah udara ini berasal dari:
a.       Gas, uap dan asap
-          Bahan kimia / reagensia.
-          Bahan  baku seperti ammonia liquid, alkohol, dan lain-lain.
-          Proses produksi seperti metilen klorida dari proses coating.
-          Pembakaran zat padat.
-          Asap pembakaran sampah
b.      Debu produksi.
         Tolak ukur yang dipakai untuk pamantauan limbah udara adalah kualitas udara di dalam dan di luar lingkungan pabrik, meliputi kadar H2S, NH2, SO2, CO, NO2, TSP. Sistem penanggulangan limbah udara antara lain tertera pada tabel 3.


Tabel 3. Sistem Penanggulangan Limbah Udara di PT. MUTIFA

 

Jenis
Cara Pengendalian
1.Bahan kimia/reagensia laboratorium
2. Asap pembakaran sampah
3. Uap solven
4. Debu Produksi
1. Lemari asam
2. Incenerator cerobong tinggi
3. Exhaust fan
4. Pemasangan dust collector

4.   Limbah Suara
            Limbah suara ini berasal dari mesin produksi, genset, mesin sistem penunjang (AHU, mesin boiler). Cara pengendalian limbah suara ini dapat diatasi dengan menggunakan ear insert oleh pekerja.
            Tolak ukur yang digunakan untuk pemantauan limbah suara adalah angka  kebisingan dan getaran di dalam dan di luar area pabrik yang diukur sesuai dengan angka  kebisingan maksimum 65 dB dan getaran maksimum 7,5 Hz.
b. Limbah Beta Laktam
            Jenis limbah beta laktam dapat berupa limbah cair, padat, udara, dan suara.
Limbah cair berasal dari gedung produksi beta laktam berupa pencucian alat/mesin. Limbah padat berupa wadah bekas bahan baku antibiotik beta laktam, bahan baku beta laktam yang rusak, tong plastik, buangan proses produksi, dan produk jadi antibiotik beta laktam yang rusak. Limbah udara berupa debu produksi antibiotika beta laktam. Limbah suara berasal dari mesin produksi, genset, mesin sistem penunjang (AHU).
Pengelolaan Limbah Beta Laktam adalah sebagai berikut:
1.     Limbah Cair
Limbah cair yang berasal dari gedung beta laktam dialirkan ke bak/kolam perusakan cincin beta laktam dengan menggunakan larutan NaOH, setelah itu dialirkan/digabung dengan limbah cair non beta laktam di bak penampungan, dan seterusnya diolah bersama. 
2.     Limbah Padat
Limbah padat yang berupa wadah yang mengandung bahan antibiotik beta laktam dicuci dan dibilas bersih dengan air bersih di ruang pencucian di dalam gedung beta laktam. Air pencucian tersebut merupakan limbah cair dari gedung beta laktam yang dialirkan ke bak perusak cincin beta laktam, sedangkan wadah yang telah dicuci dan dibilas bersih tersebut dikeluarkan dari gedung beta laktam dan ditangani limbahnya seperti pada pengelolaan limbah padat non beta laktam.
3.     Limbah Udara
Limbah udara berupa debu produksi disedot dan dikumpulkan oleh dust collector.
4. Limbah Suara
Limbah suara sistem penanganannya sama dengan penanganan limbah suara di non beta laktam.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com