Wednesday, March 13, 2013

Defenisi Patogenesis

Patogenesis Iritasi pada lidah umumnya disebabkan oleh minuman panas atau makanan yang kasar. Oleh karena itu, permukaan lidah dilapisi oleh sebuah lapisan protektif terhadap sel-sel mati yang disebut “keratin”. Keratin yang terbentuk pada permukaan lidah umumnya ditelan dan dibuang ketika kita mengkonsumsi makanan. Dalam kondisi lidah normal, jumlah keratin yang dinroduksi sebanding dengan keratin yang dibuang.

Gambaran Minis
Semua kasus hairy tongue ditandai dengan hipertropi papilla filiformis diserta.i sedikit jumlah deskuamasi normal. Hairy Tongue umumnya ditemukan pada pria, terutama pada kalangan perokok dan peminum kopi atau the.

Diskolorasi pada hairy tongue tergantung pada 2 faktor yaitu faktor ekstrinsik (rokok, kopi, teh atau makanan) dan faktor intrinsik ( flora normal pada rongga mulut.

Diagnosis dan Perawatan
Biopsi tidak diperlukan dalam menentukan diagnosis. 13 Pengobatan Hairy Tongue tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika memiliki kebersihan mulut sangat buruk maka dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, sehingga dapat didiagnosis dan diobati sejak awal. Namun, jika kondisi i6i ringan dan tanpa gejala maka yang terbaik adalah melakukan perawatan gigi clan mulut, seperti menggunakan pembersih Iidah dan menggosok permukaan dorsal Iidah sesering mungkin sehingga mencegah akumulasi partikel makanan dan bakteri di wilayah ini. Selain itu pasien dihimbau agar menghindari faktor predisposisi yang dapat menyebabkan kondisi ini seperti merokok, mengunyah tembakau, menghisap permen untuk jangka waktu lama dan lain-lain”Meningkatnya prevalensi merokok di negara-negara berkembang termasuk Indonesia menyebabkan masalah rokok menjadi semakin serius. Hari tanpa tembakau sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei tidak menyurutkan perokok untuk mengurangi kebiasaannya. Sebagian perokok di Indonesia teiah menganggap bahwa merokok adalah suatu kebutuhan yang tida.k bisa dielakkan, sehingga merokok menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.° Menurut data Susenas (2001), prevalensi merokok penduduk di Indonesia usia 15 tahun ke atas adalah 31,5%.
Masyarakat di Indonesia umumnya mengkonsumsi makanan yang kasar (rough food) seperti nasi yang merupakan makanan pokok bangsa Indonesia, kar,ang-kacangan, sayuran mentah, buah-buahan, makanan kering, jagung, sereal
kerin~. HaI ini berbeda dengan masyarakat di bagian barat yang mengkonsumsi diet makanan lunak seperti bubw gandum, saus apel, mashed potatoes, _juice, keju, pudding, salad dan sebagainYa-,3°'31 Perbedaan Pola makan Yang g terda tiap aegara dapat mempengaruhi kondisi lidah itu sendiri, makan makanan yang kasar (rough food) umumnya dapat membersihkan lidah dengan sendirinya dibandingkan dengan mengkonsumsi makanan yang lunak (soft food)
Kebiasaan merokok cukup memiliki peranan yang menonjol terhadap terjadinya hairy tongue. Temperatur rokok pada bibir adalah 30°C sedangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900°C. Asap panas yang berhembus terus-menerus ke dalam rongga mulut menyebabkan perubahan panas pada jaringan mulut.
Pengaruh asap rokok secara langsung menyebabkan iritasi terhadap lidah dan secara tidak langsung melalui produk-produk rokok seperti nikotin, sehingga fungsi normal mekanisme pertahanan dalam rongga mulut terganggu.. Hal ini menyebabkan keseimbangan pertumbuhan keratin pada permukaan lidah menjadi terganggu yang kemudian mengakibatkan periumbuhan papila filiformis pada lidah berlebihan sehingga terjadi hairy tongue.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com