PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA DAN PEMBEDAHAN ADENOMIOSIS
TERKINI
PENDAHULUAN
Adenomiosis merupakan tumor jinak ginekologi yang ditandai
dengan adanya invasi kelenjar endometrial ektopik pada miometrium yang
berhubungan dengan terjadinya hiperplasia jaringan otot polos. Biasanya pasien
datang dengan keluhan gangguan haid clan atau nyeri pelvis serta subfertilitas.
Penatalaksanaan adenomiosis dapat berupa medikamentosa maupun
pembedahan. Penatalaksanaan pembedahan berkembang bersamaan dengan
berkembangnya teknologi pencitraan sehingga diagnosis akurat dapat ditegakkan
sebelum operasi, terutama pada pasien yang ingin mempertahankan fungsi
reproduksinya.
Magnetic resonance imaging (MRI) dianggap lebih superior
dibandingkan dengan ultrasonografi transvaginal dalam menegakkan diagnosis
nonhistologis pada adenomiosis? Selain MRI, ternyata ultrasonografi
transvaginal3 juga dapat membantu mendiagnosis adenomiosis dengan
efektif.3
Pendekatan terkini penatalaksanaan pembedahan yang
konservatif memerlukan informasi mengenai lokalisasi adenomiosis. Evaluasi
pencitraan praoperatif yang baik harus dilakukan sebelum memutuskan tindakan
apa yang harus dilakukan.
Berikut akan dibahas mengenai jenis penatalaksanaan
adenomiosis terkini, baik berupa medikamentosa maupun pembedahan serta pilihan lain
yang tersedia untuk mempertahankan fungsi reproduksi.
PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA
Pil Kontrasepsi Oral dan Progestin
Walaupun belum adanya penelitian randomized controlled trial
(RCT) terhadap penggunaan pil kontrasepsi oral secara kontinyu pada pasien
adenomiosis, pasien dengan keluhan dismenorea dan menoragia, namun terapi ini
dapat menyebabkan berkurangnya gejala.
Penggunaan progestin dosis tinggi secara kontinyu misafnya
penggunaan norethindrone acetate atau depot medroxyprogesterone subkutan belum
diteliti sebagai terapi adenomiosis, namun mereka berperan sebagai agen
hormonal supresif yang dapat menyebabkan regresi adenomiosis sementara.
Levonogestrel Intrauterine Device
Levonogestrel intrauterine system (LNG-IUS) melepaskan 20 pg
levonogestrel per hari, dosis tersebut efektif untuk terapi adenomiosis.
Levonogestrel intrauterine system menyebabkan desidualisasi endometrium untuk
mengurangi perdarahan dan diduga bekerja langsung pada deposit adenomiotik
dengan cara melakukan downregulatian reseptor estrogen. Hal ini yang akan
memperkecil ukuran fokus, memperbaiki kontraktilitas uterus untuk mengurangi
perdarahan, dan mengurangi dismenorea dengan cara mengurangi produksi
prostaglandin di dalam endometrium.
Danazol
Danazol adalah turunan 19-nortestosterone androgen yang
memiliki efek seperti progestin yang menyebabkan inhibisi langsung enzim
ovarium yang berperan terhadap produksi estrogen clan sekresi gonadotropin
hipofisis. Penggunaan preparat ini pada adenomiosis terbatas karena efek samping
yang ditimbulkan seperti kenaikan berat badan, kram otot, berkurangnya ukuran
payudara, timbulnya jerawat, hirsutisme, kulit berminyak, penurunan tingkat
lipoprotein densitas tinggi, peningkatan konsentrasi enzim hati, hat flashes,
perubahan mood, depresi, dan perubahan suara. Setelah terapi sistemik dengan
danazol terjadi penurunan reseptor estrogen yang menyebabkan ukuran uterus
mengecil dan membaiknya gejala.
GnRH agonist
GnRH agonist berikatan dengan reseptor GnRH di hipofisis yang
akan menyebabkan downregulation aktivitas GnRH. Cara pemberian terapi ini
adalah injeksi secara subkutan atau intramuskuiar. Terapi ini diberikan
terbatas dalam 3-6 bulan karena efek samping yang ditimbulkan, misalnya hot
flushes dan penurunan densitas tulang 4 Beberapa penelitian yang
menggunakan preparat ini menunjukkan hasil adanya reduksi ukuran uterus,
induksi amenorea clan menghilangnya nyeri pelvis selama terapi 3-6 bulan.
Selain itu beberapa laporan kasus melaporkan bahwa pasien infertil dengan
adenomiosis yang mendapat terapi dengan GnRH agonist hamil dalam enam bulan
setelah penghentian terapi.8,9
Aromatase Inhibitor
Ekspresi aromatase cytochrome P-450 tefah diteliti pada implan
endometriosis. Enzim ini mengubah androgen menjadi estrogen. Pada beberapa
laporan kasus clan randomized trial terapi ini berhasil untuk mengobati
endometriosis derajat berat." Namun belum ada penelitian mengenai peran
aromatase inhibitor sebagai pilihan pengobatan adenomiosis.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.