Friday, March 22, 2013

PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA


PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA DAN PEMBEDAHAN ADENOMIOSIS TERKINI

PENDAHULUAN
Adenomiosis merupakan tumor jinak ginekologi yang ditandai dengan adanya invasi kelenjar endometrial ektopik pada miometrium yang berhubungan dengan terjadinya hiperplasia jaringan otot polos. Biasanya pasien datang dengan keluhan gangguan haid clan atau nyeri pelvis serta subfertilitas.
Penatalaksanaan adenomiosis dapat berupa medikamentosa maupun pembedahan. Penatalaksanaan pembedahan berkembang bersamaan dengan berkembangnya teknologi pencitraan sehingga diagnosis akurat dapat ditegakkan sebelum operasi, terutama pada pasien yang ingin mempertahankan fungsi reproduksinya.
Magnetic resonance imaging (MRI) dianggap lebih superior dibandingkan dengan ultrasonografi transvaginal dalam menegakkan diagnosis nonhistologis pada adenomiosis? Selain MRI, ternyata ultrasonografi transvaginal3 juga dapat membantu mendiagnosis adenomiosis dengan efektif.3
Pendekatan terkini penatalaksanaan pembedahan yang konservatif memerlukan informasi mengenai lokalisasi adenomiosis. Evaluasi pencitraan praoperatif yang baik harus dilakukan sebelum memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan.
Berikut akan dibahas mengenai jenis penatalaksanaan adenomiosis terkini, baik berupa medikamentosa maupun pembedahan serta pilihan lain yang tersedia untuk mempertahankan fungsi reproduksi.

PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA
Pil Kontrasepsi Oral dan Progestin
Walaupun belum adanya penelitian randomized controlled trial (RCT) terhadap penggunaan pil kontrasepsi oral secara kontinyu pada pasien adenomiosis, pasien dengan keluhan dismenorea dan menoragia, namun terapi ini dapat menyebabkan berkurangnya gejala.
Penggunaan progestin dosis tinggi secara kontinyu misafnya penggunaan norethindrone acetate atau depot medroxyprogesterone subkutan belum diteliti sebagai terapi adenomiosis, namun mereka berperan sebagai agen hormonal supresif yang dapat menyebabkan regresi adenomiosis sementara.

Levonogestrel Intrauterine Device
Levonogestrel intrauterine system (LNG-IUS) melepaskan 20 pg levonogestrel per hari, dosis tersebut efektif untuk terapi adenomiosis. Levonogestrel intrauterine system menyebabkan desidualisasi endometrium untuk mengurangi perdarahan dan diduga bekerja langsung pada deposit adenomiotik dengan cara melakukan downregulatian reseptor estrogen. Hal ini yang akan memperkecil ukuran fokus, memperbaiki kontraktilitas uterus untuk mengurangi perdarahan, dan mengurangi dismenorea dengan cara mengurangi produksi prostaglandin di dalam endometrium.

Danazol
Danazol adalah turunan 19-nortestosterone androgen yang memiliki efek seperti progestin yang menyebabkan inhibisi langsung enzim ovarium yang berperan terhadap produksi estrogen clan sekresi gonadotropin hipofisis. Penggunaan preparat ini pada adenomiosis terbatas karena efek samping yang ditimbulkan seperti kenaikan berat badan, kram otot, berkurangnya ukuran payudara, timbulnya jerawat, hirsutisme, kulit berminyak, penurunan tingkat lipoprotein densitas tinggi, peningkatan konsentrasi enzim hati, hat flashes, perubahan mood, depresi, dan perubahan suara. Setelah terapi sistemik dengan danazol terjadi penurunan reseptor estrogen yang menyebabkan ukuran uterus mengecil dan membaiknya gejala.

GnRH agonist
GnRH agonist berikatan dengan reseptor GnRH di hipofisis yang akan menyebabkan downregulation aktivitas GnRH. Cara pemberian terapi ini adalah injeksi secara subkutan atau intramuskuiar. Terapi ini diberikan terbatas dalam 3-6 bulan karena efek samping yang ditimbulkan, misalnya hot flushes dan penurunan densitas tulang 4 Beberapa penelitian yang menggunakan preparat ini menunjukkan hasil adanya reduksi ukuran uterus, induksi amenorea clan menghilangnya nyeri pelvis selama terapi 3-6 bulan. Selain itu beberapa laporan kasus melaporkan bahwa pasien infertil dengan adenomiosis yang mendapat terapi dengan GnRH agonist hamil dalam enam bulan setelah penghentian terapi.8,9

Aromatase Inhibitor
Ekspresi aromatase cytochrome P-450 tefah diteliti pada implan endometriosis. Enzim ini mengubah androgen menjadi estrogen. Pada beberapa laporan kasus clan randomized trial terapi ini berhasil untuk mengobati endometriosis derajat berat." Namun belum ada penelitian mengenai peran aromatase inhibitor sebagai pilihan pengobatan adenomiosis.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com