Tuesday, March 26, 2013

Pengertian Kas


Pengertian Kas    
Kas merupakan aktiva yang paling lancar di dalam perusahaan yang memiliki peranan yang sangat besar dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Hal ini disebabkan karena setiap yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi posisi kas.
Banyak para ahli memberikan defenisi kas yang berbeda, namun pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama. Berikut ini penulis mengutip pendapat beberapa para ahli:
Menurut Bastian (2002:58) “Kas adalah uang tunai yang dipersembahkan dengan saldo rekening giro yang tidak dibatasi penggunaannya untuk membiayai kegiatan entitas pemerintah daerah”.
Munawir (2002:103) Mengemukakan :
“Kas dapat  berupa  uang logam atau uang kertas yang ada dalam perusahaan (Cash On Hand) dan disimpan di bank yang pengambilannya tidak pasti (Cash On Bank) misalnya; simpanan giro, tabungan yang bebas pengambilannya serta alat pembayaran lainnya.”

Menurut Soemarso (2004 : 296) bahwa kas adalah : “Segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya”.
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan kas sebagai harta paling lancar yang meliputi uang logam, uang kertas dan pos-pos lainnya dapat dipergunakan sebagai media tukar dan mempunyai pengukuran akuntansi. Sebagian besar instrumen sebagai cek. Surat wesel bank, wesel pos dikualifikasikan sebagai kas karena dapat dikonfirmasikan menjadi uang logam atau uang kertas dimana dapat diterima sebagai setoran oleh bank menurut jumlah tertentu.

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas  
Sistem akuntansi penerimaan kas dirancang untuk menangani semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas yang terjadi dalam perusahaan. Arus kas yang masuk diperusahaan berasal dari berbagai sumber, salah satunya adalah melalui penjualan tunai maupun penjualan kredit. Semua penerimaan yang ada diperusahaan harus dibuat bukti resmi dan ditanda tangani oleh yang berwewenang. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menghindari kecurangan terhadap penerimaan kas tersebut.
Pada umumnya sumber penerimaan kas berasal dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang, disamping itu juga terdapat sumber penerimaan kas yang lain, seperti pinjaman, pendapatan bunga dan penjualan aktiva.
Prosedur penerimaan kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transksi penerimaan kas tidak terpusat pada satu bagian saja. Menurut Bridwan (2001:157) bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur penerimaan kas antara lain:
1. Bagian surat masuk atau bagian Pos
   Tugas  bagian surat masuk atau bagian pos adalah :
a.       Menerima semua surat-surat yang diterima  perusahaan
b.      Memisahkan surat-surat yang berisi pelunasan piutang dari surat lainnya.
c.       Membuat daftar penerimaan uang setiap harinya.
d.      Mengumpulkan cek dan remitten advice.
e.       Mencocokkan antara jumlah dalam cek dengan jumlah remitten advice.
2. Bagian Kasir
   Tugas bagian kasir adalah:
a.       Menerima uang yang berasal dari surat masuk, pembayaran langsung atau penjualan oleh salesmen.
b.      Menyetorkan uang yang diterima setiap hari ke bank
c.       Membuat bukti setor ke bank setiap hari
d.      Menyerahkan suatu lembar bukti setor yang diterima dari bagian akuntansi
e.       Mencocokkan bukti setor yang diterima dari bagian akuntansi dengan daftar penerimaan uang yang dibuat oleh bagian surat masuk.
3.   Bagian Penjualan
      Pada umumnya fungsi bagian piutang dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
  1. Membuat catatan penting yang dapat menunjukkan jumlah-jumlah piutang kepada tiap-tiap langganan. Catatan ini harus disusun sedemikian rupa agar dapat diketahui :
1)      Sejarah kredit tiap langganan
2)      Jumlah maksimal kredit
3)      Informasi yang diperlukan oleh bagian kredit dalam pengambilan keputusan
  1. Menyiapkan dan mengirimkan surat pernyataan piutang
  2. Membuat daftar analisis umur piutang dalam setiap periode.
4. Bagian Pengendalian intern
Bagian pengendalian intern bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap penerimaan kas yang terjadi diperusahaan setiap harinya.
Menurut  Mulyadi (2001:487) menyatakan  bahwa :
        Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :
1.   Fungsi sekretariat
Yang bertanggungjawab dalam penerimaan cek dan pemberitahuan melalui pos yang dikirim oleh debitur perusahaan dimana fungsi ini bertugas untuk membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan.
2.   Fungsi penagihan
Yang bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi
3.   Fungsi kas
Yang bertanggungjawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretaris atau dari fungsi penagihan serta menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi dengan jumlah penuh ke bank.
4.   Fungsi akuntansi
      Yang bertanggungjawab dalam pencatatan penerimaan kas dan piutang
5.   Fungsi pemeriksaan  intern
Yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan perhitungan kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan menyesuaikan dengan catatan akuntansi secara rekonsilasi bank.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com