Kata sekretaris berasal dari bahasa Latin,
yaitu secretum yang artinya rahasia. Dalam bahasa Prancis disebut dengan
secretaire. Dalam bahasa Belanda disebut dengan secretares. Sementara itu,
dalam bahasa Inggris disebut secretary, berasal dari kata secret yang berarti
rahasia. Sesuai dengan asal katanya, sekretaris merupakan orang yang harus bisa
menyimpan rahasia. ( Nuraeni, 2008 : 1
)
Namun
sekretaris yang dimaksud di sini adalah mengenai seseorang yang membantu
pimpinan dalam menyelenggarakan bagian-bagian sampai yang terkecil dan juga
seluruh tugas-tugas pimpinan yang lain dengan penuh tanggung jawab. Banyak ahli
mengatakan bahwa pekerjaan seorang sekretaris yaitu sebagai pembantu pimpinan
agar pimpinan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif.
Berikut
ini beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian sekretaris, yaitu
Braum dan Roman (Nuraeni, 2008 : 3),
Mengemukakan bahwa : “ Sekretaris adalah pembantu
dari seorang pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat,
menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan pimpinanya mengenai kewajiban yang
sudah dijanjikan, dan melakukan banyak kewajiban lain yang bertujuan
meningkatkan efektifitas dari pimpinanya tersebut.
Flower dan Flower (Yatimah, 2009:30),
Berpendapat bahwa : “Sekretaris adalah orang
yang bekerja pada orang lain untuk membantu pekerjaan korespondensi, pekerjaan
tulis, mendapatkan informasi dan masalah-masalah rahasia lainnya.
Funk
dan watgnalls (Yatimah, 2009 : 32),
Mendefinisikan seorang sekretaris adalah seorang pegawai yang
berurusan dengan korespondensi, memelihara warkat-warkat, dan menangani
pekerjaan perusahaan untuk seseorang, perusahaan, panitia, atau organisai.
Sekretaris adalah seseorang yang
membantu seseorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk
penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial
seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari
pengertian sekretaris adalah, bahwa sekretaris merupakan seseorang yang
bertugas membantu pimpinanya dalam mengurus segala persoalannya, terutama
soal-soal kecil, yang bersifat teknis. Seorang pimpinan tidak perlu membuang
banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk mengerjakan urusan-urusan kecil dan
sepele apabila ia mendapatkan bantuan dari seorang sekretaris. Sehingga
pimpinan dapat mencurahkan perhatiannya pada urusan-urusan lebih besar yang
bersifat manajerial. Dengan demikian, ia akan bekerja lebih efesien dan
efektif.
Selain itu, sekretaris haruslah
memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, mandiri, berinisiatif, berkompetensi,
dan dapat dipercaya dalam membantu kelancaran pekerjaan pimpinan. Sekretaris juga harus mampu menjalin
kerjasama yang baik dan erat dengan atasannya. Dalam hal ini dituntut
kedewasaan berfikir dan bertindak sehingga ia harus dapat bekerja sendiri dan
penuh tanggung jawab tanpa perlu pengawasan dari atasannya.
Peranan Sekretaris
Pada dasarnya setiap sekretaris mempunyai
peranan yang sama, yaitu membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, sekretaris tidak hanya berhubungan dengan
pimpinannya saja, melainkan juga dengan para relasi perusahaan, karyawan,
bahkan dengan pekerjaan yang ditekuninya. Menurut Nuraeni,
(2008 : 21) bahwa seorang
sekretaris memiliki
beberapa peranan
umum, yaitu :
1.
Sekretaris sebagai Duta
Sebagai
duta, seorang sekretaris bertindak sebagai wakil dari perusahaan. Dengan
begitu, penampilan dan sikap seorang sekretaris harus baik dan professional,
baik dalam berhubungan dengan relasi perusahaan maupun dengan masyarakat umum
yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan. Saat mengikuti kegiatan dengan
relasi perusahaan, penampilan harus dijaga dengan benar, jangan sampai terjadi
ketidakpantasan dalam berpenampilan karena akan menurunkan
citra
perusahaan.
2.
Sekretaris sebagai Pintu Gerbang
Sebagai
pintu gerbang, sekretaris berfungsi salah satunya sebagai penerima tamu. Untuk
itulah, letak meja dan kursi sekretaris berdekatan dengan pintu masuk ruangan
pimpinan agar jika para tamu, relasi, atau karyawan yang ingin bertemu dengan
pimpinan bisa melapor atau meminta izin kepada sekretaris terlebih dahulu.
Sebagai pintu gerbang, sekretaris harus bisa mengatur arus keluar masuknya tamu
pimpinan. Dengan wewenangnya,
sekretaris harus bisa memanajemen dengan baik pertemuan klien dengan pimpinan.
Bahkan, dengan wewenangnya juga, sekretaris bisa menolak tamu yang dianggap
tidak layak atau sebaiknya tidak bertemu dengan pimpinan.
3. Sekretaris sebagai Ibu Rumah Tangga
Perusahaan
Sebagai ibu rumah tangga perusahaan,
seorang sekretaris harus dapat menaungi perusahaan dan menjadi contoh yang baik
dalam mengurus kantornya. Misalnya, mengatur tata letak ruangan kantor dengan
rapi, sehingga setiap orang yang hendak masuk ke ruangan sekretaris dan pimpinan
akan merasa nyaman.
Menurut Sedarmayanti ( Ariska, 2005 : 13), bahwa peranan sekretaris adalah
sebagai berikut :
1.
Sekretaris sebagai penyelia
Peranan
sekretaris sebagai penyelia pada awalnya dapat dimulai dengan mengawasi seorang
atau beberapa orang pegawai yang bertugas sebagai asisten. Peranan sebagai
penyelia dimulai persiapannya sejak mulai bekerja sebagai seorang sekretaris.
Sebagai penyelia, sekretaris minimal harus memahami perbedaan cirri
masing-masing asisten atau bawahan baik latar belakang, kebutuhan maupun
tujuannya.
2. Sekretaris
sebagai penghubung antara pimpinan dan stafnya
Jika pimpinan perlu mendistribusikan
pekerjaan kepada sesama staf maka sekretaris berperan sebagai penghubung antara
pimpinan dengan para staf yang bersangkutan. Sekretaris bisa melakukan
pendekatan diri kepada staf agar mereka melaksanakan instruksi yang diberikan
oleh pimpinan.
3.
Sekretaris sebagai kordinator.
Sekretaris
sebagai kordinator apabila sekretaris bekerja sebagai suatu tim maka mereka
hendaknya bertanggung jawab kepada penyelia. Kordinator harus mampu
mengkoordinir pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab penuh terhadap
selesainya pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
4.
Sekretaris berperan merangkap sebagai
manajer dari bagian atau unit lain Jika
kesempatan telah diperoleh untuk berperan sebagai manajer dari bagian atau unit
pelayanan, disamping itu harus bertugas sebagai sekretaris, maka pegawai yang
mungkin harus di awasi diantaranya :
a. Penata arsip
b. Juru tik
c, Penerima tamu
5. Sekretaris
berperan sebagai asisten administrasi
Sebagai asisten administrasi
sekretaris melakukan tugas antara lain melakukan pengawasan dan menyampaikan
rincian administrasi kepada pimpinan.
Menurut
Hendarto dan Tulusharyono mengemukakan bahwa seorang
sekretaris dalam sebuah perusahaan memiliki peranan yaitu :
1.
Penjaga beranda perusahaan
Dalam menerima
tamu, sekretaris menyeleksi siapa yang bisa dan tidak bisa bertemu pimpinan,
kapan waktunya agar dapat diatur jadwalnya dan tidak saling bentrok dengan
kegiatan lain.
2.
Filter dan pengolah data
Surat yang masuk dicatat, diatur dan diolah
terlebih dahulu. Sekretaris mencari, mengolah, menyimpan, mengatur dan bila
diperlukan mencari informasi-informasi yang diperlukan pimpinan. Dapat
dikatakan bahwa sekretaris adalah orang yang paling tahu berbagai hal yang
strategis di suatu perusahaan.
3. Asisten pribadi atau tangan kanan pimpinan
Sekretaris membantu pimpinan dalam tugas-tugas
sehari-hari bahkan pada banyak kesempatan mewakili pimpinan untuk keperluan
perusahaan.
4.
Pemegang rahasia
Sekretaris
yang baik menyadari bahwa ia memiliki informasi yang tidak boleh diteruskan
kepada pihak yang tidak berhak karena ia sebagai pengolah data yang masuk bagi
pimpinan dan bagi perusahaan, sehingga ia mengetahui semua tentang data-data
dan informasi yang ada di dalam perusahaan.
5.
Penasehat untuk diminta berbagai pendapat
Sekretaris
merupakan orang yang paling dekat dengan pimpinan dan sebagai pembantu pimpinan
kerap memberikan ide-ide dan masukan mengenai pekerjaan maupun hal-hal yang
diluar pekerjaan kepada pimpinan sebagai bentuk kerja sama dan kepedulian yang
baik dengan atasan.
6.
Penghubung atau humas
Sekretaris berdiri diantara pimpinan dan
pihak lain. Untuk itu sekretaris harus pandai menjabarkan kebijakan-kebijakan
pimpinan ataupun menjadi penyampai informasi dari dalam keluar.
7.
Perawat atau pelindung
Walaupun
kedengarannya bersifat pribadi, kebutuhan dan kesehatan pimpinan termasuk
didalamnya menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sehinggan pimpinan tidak
cepat lelah, seperti menata ruangan pimpinan senyaman mungkin agar pimpinan
merasa nyaman dalam bekerja, memenuhi kebutuhan kantor yang dibutuhkan oleh
pimpinan seperti alat-alat tulis dan lain-lain.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.