PENGOBATAN TOPIKAL
Hidrasi
knlit
Kulit penderita dermatitis atopik kering
dan fungsi sawarnya berkurang, mudah retak sehingga mempermudah masuknya
mikroorganisme patogen, bahan iritan dan alergen. Pada kulit yang demikian
perlu diberikan pelembab, misalnya krim hidrolik urea 10%; dapat pula
ditambahkan hidrokortison 1% di dalamnya. Bila memakai pelembab yang mengandung
asa,m laktat, konsentrasinya jangan lebih dari 5% karena dapat mengiritasi bila
dermatitisnya masih aktif. Setelah mandi kulit di lap, kemudian memakai emolien
agar kulit tetap lembab. Emolien dipakai beberapa kali sehari, karena lama
kerja maksimum 6 jam.
Kortikosteroid
topikal
Pengobatan dermatitis atopik dengan
kortikosteroid topikal adalah yang paling sering digunakan sebagai anti
inflamasi lesi kulit. Namun demikian harus waspada karena dapat terjadi efek
saazping yang tidak diinginkan. Pada bayi digunakan salep steoid berpotensi
rendah, misalnya hidrokortison 1%-2,5%. Pada anak dan dewasa dipakai steroid
berpotensi menengah, misalnya triamsinolon, kecuali pada muka digunakan steroid
berpotensi lebih rendah.
Pada lesi akut yang basah dikompres
dahulu sebelum digunakan steroid, misalnya dengan larutan burowi, atau dengan
larutan permanganas kalikus 1 : 5000.
Imnnomodnlator
topikal
Takromilus. Takmlimus (FK-506), suatu penghambat calcineurin, dapat
diberikan dalam bentuk salep 0,03% untuk anak usia 2-15 tahun; untuk dewasa
0,03% dan O,lei'°. Takrolimus menghambat aktivasi sel yang terlihat dalam
dermatitis atopik yaitu, sel langerhans, sel T, sel mast, dan keratinosit. Pada pengobatan jangka panjang dengan salep takrolimus,
koloni S. aureus menurun. Tidak ditemukan efek samping kecuaIi rasa seperti
terbakar setempat. Tidak menyebabkan atrofi kulit seperti pada pemakaian
kortikosteroid, dapat digunakan di muka dan kelopak mata.
Pimekrolimus- Dikenal juga dengan ASM 81 suatu senyawa askomisin yaitu
imunodulator golongan makralaktam, yang Pertama kali ditemukan dari hasil fermetasi
streptomyces hygroscopidus va. ascomyceticus. Derivat askomisin yang drgunakan
ialah krim SDZ ASM 981 konsentrasi 1%, mempunyai efektivitas sama dengan krim
klobetasol-l7-ProPionat 0,05% (steroid superpoten), tidak menyebabkan atrofi
kulit (setidaknya selama 4 minggu), aman pada anak dan dapat dipakai pada kulit
sensitive misalnya pada muka dan lipatan. Cara pemakaian dioleskan 2x sehari.
Pimekrolimus dan takrolimus tidak
dianjurkan pada anak usia kurang dari 2 tahun. Penderita yang diobati dengan
pimekrolimus dan takrolimus dianjurkan untuk metnaku prlindung matahari karena
ada dugaan bahwa kedua obat tersebut berpotensi menimbulkan kanker kulit.
Pheparat ter. Obat yang digunakan misalnya likuor karbonas detergens
2-5%. Efek ter belum diketahui pasti, rupanya berkhasiat
vasokonstriksi, astringen, desinfektan, antipruritus, dan memperbaiki
keratinisasi abnormal dengan cara mengurangi proliferasi epidermal dan
infiltrasi dermal. Pada penggunaan ter yang lama dapat terjadi folikulitis.
Efek samping ter yang lain ialah fotosensitisasi. Ter dapat pula dikombinasi
dengan kortikosteroid
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.