Wednesday, March 20, 2013

Pengobatan Topikal


PENGOBATAN TOPIKAL
Hidrasi knlit
Kulit penderita dermatitis atopik kering dan fungsi sawarnya berkurang, mudah retak sehingga mempermudah masuknya mikroorganisme patogen, bahan iritan dan alergen. Pada kulit yang demikian perlu diberikan pelembab, misalnya krim hidrolik urea 10%; dapat pula ditambahkan hidrokortison 1% di dalamnya. Bila memakai pelembab yang mengandung asa,m laktat, konsentrasinya jangan lebih dari 5% karena dapat mengiritasi bila dermatitisnya masih aktif. Setelah mandi kulit di lap, kemudian memakai emolien agar kulit tetap lembab. Emolien dipakai beberapa kali sehari, karena lama kerja maksimum 6 jam.

Kortikosteroid topikal
Pengobatan dermatitis atopik dengan kortikosteroid topikal adalah yang paling sering digunakan sebagai anti inflamasi lesi kulit. Namun demikian harus waspada karena dapat terjadi efek saazping yang tidak diinginkan. Pada bayi digunakan salep steoid berpotensi rendah, misalnya hidrokortison 1%-2,5%. Pada anak dan dewasa dipakai steroid berpotensi menengah, misalnya triamsinolon, kecuali pada muka digunakan steroid berpotensi lebih rendah.
Pada lesi akut yang basah dikompres dahulu sebelum digunakan steroid, misalnya dengan larutan burowi, atau dengan larutan permanganas kalikus 1 : 5000.

Imnnomodnlator topikal
Takromilus. Takmlimus (FK-506), suatu penghambat calcineurin, dapat diberikan dalam bentuk salep 0,03% untuk anak usia 2-15 tahun; untuk dewasa 0,03% dan O,lei'°. Takrolimus menghambat aktivasi sel yang terlihat dalam dermatitis atopik yaitu, sel langerhans, sel T, sel mast, dan keratinosit. Pada pengobatan jangka panjang dengan salep takrolimus, koloni S. aureus menurun. Tidak ditemukan efek samping kecuaIi rasa seperti terbakar setempat. Tidak menyebabkan atrofi kulit seperti pada pemakaian kortikosteroid, dapat digunakan di muka dan kelopak mata.
Pimekrolimus- Dikenal juga dengan ASM 81 suatu senyawa askomisin yaitu imunodulator golongan makralaktam, yang Pertama kali ditemukan dari hasil fermetasi streptomyces hygroscopidus va. ascomyceticus. Derivat askomisin yang drgunakan ialah krim SDZ ASM 981 konsentrasi 1%, mempunyai efektivitas sama dengan krim klobetasol-l7-ProPionat 0,05% (steroid superpoten), tidak menyebabkan atrofi kulit (setidaknya selama 4 minggu), aman pada anak dan dapat dipakai pada kulit sensitive misalnya pada muka dan lipatan. Cara pemakaian dioleskan 2x sehari.
Pimekrolimus dan takrolimus tidak dianjurkan pada anak usia kurang dari 2 tahun. Penderita yang diobati dengan pimekrolimus dan takrolimus dianjurkan untuk metnaku prlindung matahari karena ada dugaan bahwa kedua obat tersebut berpotensi menimbulkan kanker kulit.
Pheparat ter. Obat yang digunakan misalnya likuor karbonas detergens 2-5%. Efek ter belum diketahui pasti, rupanya berkhasiat vasokonstriksi, astringen, desinfektan, antipruritus, dan memperbaiki keratinisasi abnormal dengan cara mengurangi proliferasi epidermal dan infiltrasi dermal. Pada penggunaan ter yang lama dapat terjadi folikulitis. Efek samping ter yang lain ialah fotosensitisasi. Ter dapat pula dikombinasi dengan kortikosteroid
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com