Wednesday, March 13, 2013

Perjuangan Melawan Penjajahan Jepang



Perjuangan Melawan Penjajahan Jepang
Bangsa jepang pernah menguasai Indonesia selama 3,5 tahun. Namun, pendudukan dalam waktu yang singkat  ini menyebabkan penderitaan yang luar biasa. Pada bagian ini kita akan membahas kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia, penderitaan rakyat pada masa pendudukan Jepang, dan perlawanan menentang penjajahan Jepang.
  1. Kedatangan Jepang di Indonesia
Dalam Perang Dunia II (1939-1945), Jepang bergabung dengan Jerman dan Italia melawan Sekutu. Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Pada tanggal 8 Desember  1941 pasukan Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour (Hawai). Terjadilah Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Dalam waktu singkat, pasukan Jepang menyerbu dan menduduki Filipina, Mnyanmar, Malaya, Singapura, dan Indonesia.
Ketika masuk wilayah Indonesia pertama –tama Jepang menduduki daerah penghasil minyak seperti Tarakan, Balikpapan, dan Palembang. Kemudian perhatian Jepang diarahkan untuk menguasai Pulau Jawa. Tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di tiga tempat secara serempak di Pulau Jawa, yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan (Pantura), dan Pasuruan (Jawa Timur). Tanggal 5 Maret Jepang berhasil menguasai Batavia.
Ada beberapa alasan Jepang menduduki Indonesia, antara lain sebagai berikut :
  1. Indonesia kaya akan bahan – bahan mentah, seperti minyak bumi dan batubara.
  2. Wilayah Indonesia menghasilkan banyak produksi pertanian yang dibutuhkan tentara Jepang dalam peperangan.
  3. Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah besar yang diperlukan untuk membantu perang Jepang.
  1. Penderitaan rakyat pada masa pendudukan Jepang
Penderitaan rakyat Indonesia selama masa penjajahan Jepang antara lain sebagai berikut:
  1. Jepang merampas hasil pertanian rakyat, seperti padi dan jagung untuk persediaan makanan pasukan Jepang. Akibatnya rakyat tidak punya cukup makanan dan kelaparan.
  2. Pemerintah Jepang sangat ketat melakukan pengawasan terhadap pemberitaan. Media masa disegel.
  3. Jepang juga memanfaatkan rakyat Indonesia untuk diperas tenaganya begi keperluan Jepang. Para pekerja zaman Jepang disebut romusha.
  4. Banyak wanita Indonesia yang terpaksa melayani nafsu bejat pasukan Jepang . Kebanyakan dari antara mereka tertipu karena bujukan dan janji –janji tentara Jepang yang akan memberikan lapangan pekerjaan yang baik dengan gaji yang lumayan.
 Kerangka Berfikir
 Dalam aplikasi PBM membutuhkan kesiapan guru dan siswa untuk bisa berkolaborasi dalam memecahkan masalah yang diangkat. Guru harus siap menjadi pembimbing sekaligus tutor bagi para siswa yang dapat memberikan motivasi, semangat, dan membantu dalam menguasai keterampilan pemecahan masalah. Siswa harus siap menjalani setiap tahapan PBM untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup dalam situasi kehidupan yang semakin kompleks. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelolah pemebelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, mencari dan menggunakan berbagai metode, model, pendekatan, strategi atau apapun yang dapat memacu motivasi belajar anak.
Dalam belajar sangat sangat diperlukan adanya motivasi. Motivasi is an essential condition of learning. Hasil belajar akan optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Itu sebabnya tenaga pendidik juga harus mengoptimalkan cara pengajarannya guna merubah anak yang masih pasif dalam belajar menjadi anak yang kreatif dalam belajar.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Oleh sebabnya gur.
2.2      Hipotesis Tindakan
  Untuk menjawab permasalahan dari penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan usaha hipotesis sebagai berikut :“ Dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah pada pelajaran IPS akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V sekolah dasar negeri 060939 Medan Amplas T.A 2011/2012”.

Indikator
Tingkah Laku Guru
1.
Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistikyang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
2.
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang behubungan dengan masalah tersebut
3.
Membimbing pengalaman individu/kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya.
5.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka untuk dan proses yang mereka gunakan

Pembelajarann IPS di Sekolah Dasar
Pembelajaran IPS diharapkan siswa tidak hanya mampu menguasai teori-teori kehidupan di dalam masyarakat, tapi mampu menjalani kehidupan nyata di masyarakat sebagai insan sosial.     Sapriya dkk, (2006 : 3).
Berdasarkan kutipan tersebut di atas, peneliti berpendapat bahwa warga negara yang mampu mengamalkan ilmunya dalam bentuk amalan nyata, dapat bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat. Pada hakekatnya manusia itu selain sebagai mahluk individu yang harus mengenal dirinya juga sebagai mahluk sosial yaitu harus mampu hidup berinteraksi dengan manusia lainnya yakni dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam kurikulum 2006 dikemukakan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokrasi dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Pada prinsipnya ilmu sosial sangat komplek dengan masalah kehidupan yang dihadapinya. Penyajian IPS pada program pengajaran di tingkat sekolahan khususnya sekolah dasar memerlukan konsep dari berbagai pilihan cabang ilmu. Tujuan pembelajaran IPS SD adalah agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengajaran sejarah bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta tanah air. Guru sebagai pemimpin (managerial), harus dapat mengarahkan, membimbing, mempengaruhi, memotivasi, mengawasi pikiran perasaan atau tindakan, dan tingkah laku siswa.
Dari pengertian itu, berarti seorang guru harus melakukan usaha menggerakkan, memberikan motivasi, serta menyatukan pikiran dan tingkah laku para siswa dengan guru-guru agar mengarah pada tujuan yang terdapat di dalam program kelas. Maka kemampuan profesional yang dituntut dari seorang guru dalam melaksanakan fungsi dan peranannya di kelas dalam motivasi belajar adalah bagaimana  guru memadukan semua upayanya, sehingga terwujud keserasian dalam seluruh kegiatan belajar mengajar IPS di kelas dan mempermudah proses pencapaian tujuan pengajaran IPS.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com