Perjuangan Melawan Penjajahan
Jepang
Bangsa jepang
pernah menguasai Indonesia selama 3,5 tahun. Namun, pendudukan dalam waktu yang
singkat ini menyebabkan penderitaan
yang luar biasa. Pada bagian ini kita akan membahas kedatangan bangsa Jepang ke
Indonesia, penderitaan rakyat pada masa pendudukan Jepang, dan perlawanan
menentang penjajahan Jepang.
- Kedatangan
Jepang di Indonesia
Dalam
Perang Dunia II (1939-1945), Jepang bergabung dengan Jerman dan Italia melawan
Sekutu. Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Pada
tanggal 8 Desember 1941 pasukan Jepang
menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour (Hawai). Terjadilah
Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Dalam waktu singkat, pasukan Jepang
menyerbu dan menduduki Filipina, Mnyanmar, Malaya, Singapura, dan Indonesia.
Ketika
masuk wilayah Indonesia pertama –tama Jepang menduduki daerah penghasil minyak
seperti Tarakan, Balikpapan, dan Palembang. Kemudian perhatian Jepang diarahkan
untuk menguasai Pulau Jawa. Tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di
tiga tempat secara serempak di Pulau Jawa, yaitu di Teluk Banten, Eretan Wetan
(Pantura), dan Pasuruan (Jawa Timur). Tanggal 5 Maret Jepang berhasil menguasai
Batavia.
Ada
beberapa alasan Jepang menduduki Indonesia, antara lain sebagai berikut :
- Indonesia
kaya akan bahan – bahan mentah, seperti minyak bumi dan batubara.
- Wilayah
Indonesia menghasilkan banyak produksi pertanian yang dibutuhkan tentara
Jepang dalam peperangan.
- Indonesia
memiliki tenaga manusia dalam jumlah besar yang diperlukan untuk membantu
perang Jepang.
- Penderitaan
rakyat pada masa pendudukan Jepang
Penderitaan
rakyat Indonesia selama masa penjajahan Jepang antara lain sebagai berikut:
- Jepang
merampas hasil pertanian rakyat, seperti padi dan jagung untuk persediaan
makanan pasukan Jepang. Akibatnya rakyat tidak punya cukup makanan dan
kelaparan.
- Pemerintah
Jepang sangat ketat melakukan pengawasan terhadap pemberitaan. Media masa
disegel.
- Jepang
juga memanfaatkan rakyat Indonesia untuk diperas tenaganya begi keperluan
Jepang. Para pekerja zaman Jepang disebut romusha.
- Banyak
wanita Indonesia yang terpaksa melayani nafsu bejat pasukan Jepang .
Kebanyakan dari antara mereka tertipu karena bujukan dan janji –janji
tentara Jepang yang akan memberikan lapangan pekerjaan yang baik dengan
gaji yang lumayan.
Kerangka Berfikir
Dalam aplikasi PBM membutuhkan kesiapan guru
dan siswa untuk bisa berkolaborasi dalam memecahkan masalah yang diangkat. Guru
harus siap menjadi pembimbing sekaligus tutor bagi para siswa yang dapat
memberikan motivasi, semangat, dan membantu dalam menguasai keterampilan
pemecahan masalah. Siswa harus siap menjalani setiap tahapan PBM untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bisa bertahan
hidup dalam situasi kehidupan yang semakin kompleks. Guru yang kompeten akan
lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelolah pemebelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, mencari dan
menggunakan berbagai metode, model, pendekatan, strategi atau apapun yang dapat
memacu motivasi belajar anak.
Dalam belajar
sangat sangat diperlukan adanya motivasi. Motivasi is an essential condition of
learning. Hasil belajar akan optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi
yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Itu sebabnya
tenaga pendidik juga harus mengoptimalkan cara pengajarannya guna merubah anak
yang masih pasif dalam belajar menjadi anak yang kreatif dalam belajar.
Motivasi belajar
adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang
khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk
belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan belajar. Oleh sebabnya gur.
2.2
Hipotesis Tindakan
Untuk menjawab permasalahan dari penelitian
yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan usaha hipotesis sebagai berikut :“
Dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah pada pelajaran IPS
akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V sekolah dasar negeri
060939 Medan Amplas T.A 2011/2012”.
Indikator
Tingkah Laku Guru
1.
Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistikyang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah
2.
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang behubungan dengan masalah tersebut
3.
Membimbing pengalaman
individu/kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah
4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
Membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk
berbagai tugas dengan temannya.
5.
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka untuk dan proses yang
mereka gunakan
Pembelajarann
IPS di Sekolah Dasar
Pembelajaran IPS
diharapkan siswa tidak hanya mampu menguasai teori-teori kehidupan di dalam
masyarakat, tapi mampu menjalani kehidupan nyata di masyarakat sebagai insan
sosial. Sapriya dkk, (2006 : 3).
Berdasarkan
kutipan tersebut di atas, peneliti berpendapat bahwa warga negara yang mampu
mengamalkan ilmunya dalam bentuk amalan nyata, dapat bermanfaat bagi kehidupan
di masyarakat. Pada hakekatnya manusia itu selain sebagai mahluk individu yang
harus mengenal dirinya juga sebagai mahluk sosial yaitu harus mampu hidup
berinteraksi dengan manusia lainnya yakni dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam kurikulum
2006 dikemukakan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat isu
sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah,
sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan
untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokrasi dan bertanggung
jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Pada prinsipnya
ilmu sosial sangat komplek dengan masalah kehidupan yang dihadapinya. Penyajian
IPS pada program pengajaran di tingkat sekolahan khususnya sekolah dasar
memerlukan konsep dari berbagai pilihan cabang ilmu. Tujuan pembelajaran IPS SD
adalah agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang
berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengajaran
sejarah bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan
masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta tanah air. Guru sebagai pemimpin
(managerial), harus dapat mengarahkan, membimbing, mempengaruhi,
memotivasi, mengawasi pikiran perasaan atau tindakan, dan tingkah laku siswa.
Dari pengertian
itu, berarti seorang guru harus melakukan usaha menggerakkan, memberikan
motivasi, serta menyatukan pikiran dan tingkah laku para siswa dengan guru-guru
agar mengarah pada tujuan yang terdapat di dalam program kelas. Maka kemampuan
profesional yang dituntut dari seorang guru dalam melaksanakan fungsi dan
peranannya di kelas dalam motivasi belajar adalah bagaimana guru
memadukan semua upayanya, sehingga terwujud keserasian dalam seluruh kegiatan
belajar mengajar IPS di kelas dan mempermudah proses pencapaian tujuan
pengajaran IPS.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.