Teknik Pembelajaran Guide Note Taking
Adapun Guide Note Taking berisi 3
kata yakni guide, note dan taking. Secara
etimologi guide berasal dari kata guide sebagai kata benda
berarti buku pedoman, pemandu, dan sebagai kata kerja berarti mengemudikan,
menuntun, menjadi petunjuk jalan, membimbing dan mempedomani. Sedangkan guide
sebagai kata sifat berarti kendali. Note berarti catatan dan taking
sebagai kata benda yang berasal dari take mempunyai arti
pengambilan (Echols J.M dan Shadily, H. 2003).
Menurut Suprijono (2009) menerangkan bahwa
Guide Note Taking adalah : pembelajaran diawali dengan memberikan bahan
ajar misalnya berupa handout dari materi ajar yang disampaikan dengan
metode ceramah kepada peserta didik. Mengosongi sebagian poin-poin yang penting
sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut.
Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah mengosongkan istilah atau defenisi
dan menghilangkan beberapa kata kunci.
Menjelaskan kepada peserta didik bahwa
bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar mereka tetap
berkonsentrasi mengikuti pembelajaran. Selama ceramah berlangsung peserta didik
diminta mengisi bagian-bagian yang kosong tersebut. Setelah menyampaikan materi
dengan ceramah sesuai, mintalah kepada peserta didik menyampaikan handoutnya.
Secara terminologi Guide Note Taking adalah
strategi dimana seorang guru menyiapkan suatu bagan, skema (handout) sebagai
media yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru
sedang menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah. Tujuan strategi Guide
Note Taking adalah agar metode ceramah yang dikembangkan oleh guru
mendapat perhatian siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak
(Zaini dkk, 2008).
a.
Karakteristik Pembelajaran Guide Note Taking
Silberman (2006), menjelaskan bahwa berceramah merupakan metode yang tidak
dapat dipisahkan dari strategi Guide Note Taking. Beberapa metode yang dapat dilakukan guru untuk
mengefektifkan metode ceramah, yaitu :
1. Membangkitkan
minat siswa
-
Memapaparkan kisah atau tayangan menarik:
menyajikan anekdot yang relevan, kisah fiksi, kartun atau gambar grafis yang
bisa menarik perhatian siswa terhadap apa yang akan dijelaskan.
-
Mengajukan soal cerita: mengajukan soal yang
nantinya akan menjadi bahan sajian dalam penyampaian materi dengan metode
ceramah.
-
Pertanyaan penguji: mengajukan pertanyaan kepada
siswa (apresepsi) agar mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam
rangka mendapatkan jawabannya.
-
Memaksimalkan pemahaman dan pengingatan
1. Headline:
dengan cara menyusun kembali point-point utama dalam ceramah menjadi kata-kata
kunci yang berfungsi sebagai subjudul verbal atau bantuan mengingat.
2.
Contoh dan analogi: memberikan gambaran nyata
tentang gagasan dalam penceramahan dan jika memunginkan buatlah perbandingan
antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa.
3. Cadangan visual: menggunakan grafik lipat,
transparansi, buku pegangan yang memungkinkan siswa melihat dan mendengar apa
yang disampaikan.
2. Melibatkan
siswa selama ceramah berlangsung
-
Tantangan kecil: melakukan interupsi ceramah
secara berkala dan guru menantang siswa untuk memberikan contoh tentang
konsep-konsep yang telah disajikan.
-
Latihan yang memperjelas: selama guru menyajikan
materi, hendaknya guru menyelinginya dengan kegiatan-kegiatan yang memperjelas
apa yang sedang disampaikan.
3. Memperkuat
apa yang telah disampaikan
-
Soal penerapan: mengajukan masalah atau
pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan
selama proses pembelajaran.
-
Tinjauan siswa: memerintahkan siswa untuk
meninjau isi dari penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau memberi siswa
tes penilaian diri
b. Tujuan Pembelajaran Guide Note Taking
Guide
Note Taking adalah strategi dimana
seorang guru menyiapkan suatu bagan, skema (handout) sebagai media
yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang
menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah. Tujuan strategi Guide Note Taking adalah agar metode ceramah
yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian siswa, terutama pada kelas yang
jumlah siswanya cukup banyak.
Strategi
Guide Note Taking merupakan strategi yang
menggunakan pendekatan pembelajaran akitf (active learning).
Pembelajaran aktif (active learning) adalah segala bentuk pembelajaran
yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu
sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam
proses pembelajaran tersebut.
Dari
sejumlah hasil penelitian tindakan kelas yang terpublikasi dalam bentuk skripsi
menunjukkan bahwa penerapan strategi Guide Note Taking
cukup membantu guru dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini ditandai
dengan peningkatan kemampuan kognitif siswa melalui perbandingan nilai pre-test
dan post-test. Strategi Guide Note
Taking dianggap menyenangkan, mendukung dan membantu
penyerapan materi pembelajaran pada bab-bab atau materi tertentu karena
strategi ini melibatkan siswa secara aktif selama penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru berlangsung. Meski demikian strategi ini pun memiliki
sejumlah keterbatasan salahsatunya ialah soal biaya yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu guru harus mampu memilih
dan memilah strategi mana yang sesuai dengan materi dan keadaan siswa. Guru juga merupakan poros utama berhasil
atau tidaknya proses pembelajaran. Karena pembelajaran yang optimal tidak bisa
dilepaskan dari peran seorang guru.
Sesuai dengan skripsi yang hendak saya ajukan, mohon ijin untuk menjadikan sumber, terima kasih
ReplyDelete