Tuesday, March 19, 2013

Teknik Pembelajaran Guide Note Taking


Teknik Pembelajaran Guide Note Taking
Adapun Guide Note Taking berisi 3 kata yakni guide, note dan taking. Secara etimologi guide berasal dari kata guide sebagai kata benda berarti buku pedoman, pemandu, dan sebagai kata kerja berarti mengemudikan, menuntun, menjadi petunjuk jalan, membimbing dan mempedomani. Sedangkan guide sebagai kata sifat berarti kendali. Note berarti catatan dan taking sebagai kata benda yang berasal dari take mempunyai arti pengambilan (Echols J.M dan Shadily, H. 2003).
Menurut Suprijono (2009) menerangkan bahwa Guide Note Taking adalah : pembelajaran diawali dengan memberikan bahan ajar misalnya berupa handout dari materi ajar yang disampaikan dengan metode ceramah kepada peserta didik. Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah mengosongkan istilah atau defenisi dan menghilangkan beberapa kata kunci.
Menjelaskan kepada peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran. Selama ceramah berlangsung peserta didik diminta mengisi bagian-bagian yang kosong tersebut. Setelah menyampaikan materi dengan ceramah sesuai, mintalah kepada peserta didik menyampaikan handoutnya.
Secara terminologi Guide Note Taking adalah strategi dimana seorang guru menyiapkan suatu bagan, skema (handout) sebagai media yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah. Tujuan strategi Guide Note Taking adalah agar metode ceramah yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak (Zaini dkk, 2008).

a.   Karakteristik Pembelajaran Guide Note Taking
Silberman  (2006), menjelaskan bahwa berceramah merupakan metode yang tidak dapat dipisahkan dari strategi Guide Note Taking. Beberapa metode yang dapat dilakukan guru untuk mengefektifkan metode ceramah, yaitu :
1.      Membangkitkan minat siswa
-           Memapaparkan kisah atau tayangan menarik: menyajikan anekdot yang relevan, kisah fiksi, kartun atau gambar grafis yang bisa menarik perhatian siswa terhadap apa yang akan dijelaskan.
-           Mengajukan soal cerita: mengajukan soal yang nantinya akan menjadi bahan sajian dalam penyampaian materi dengan metode ceramah.
-           Pertanyaan penguji: mengajukan pertanyaan kepada siswa (apresepsi) agar mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah dalam rangka mendapatkan jawabannya.
-           Memaksimalkan pemahaman dan pengingatan
1.     Headline: dengan cara menyusun kembali point-point utama dalam ceramah menjadi kata-kata kunci yang berfungsi sebagai subjudul verbal atau bantuan mengingat.
2.      Contoh dan analogi: memberikan gambaran nyata tentang gagasan dalam penceramahan dan jika memunginkan buatlah perbandingan antara materi dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa.
3.    Cadangan visual: menggunakan grafik lipat, transparansi, buku pegangan yang memungkinkan siswa melihat dan mendengar apa yang disampaikan.
2.      Melibatkan siswa selama ceramah berlangsung
-          Tantangan kecil: melakukan interupsi ceramah secara berkala dan guru menantang siswa untuk memberikan contoh tentang konsep-konsep yang telah disajikan.
-          Latihan yang memperjelas: selama guru menyajikan materi, hendaknya guru menyelinginya dengan kegiatan-kegiatan yang memperjelas apa yang sedang disampaikan.
3.      Memperkuat apa yang telah disampaikan
-           Soal penerapan: mengajukan masalah atau pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi yang disampaikan selama proses pembelajaran.
-           Tinjauan siswa: memerintahkan siswa untuk meninjau isi dari penyampaian pelajaran kepada sesama siswa, atau memberi siswa tes penilaian diri

b.   Tujuan Pembelajaran Guide Note Taking
Guide Note Taking adalah strategi dimana seorang guru menyiapkan suatu bagan, skema (handout) sebagai media yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan ketika seorang guru sedang menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah. Tujuan strategi Guide Note Taking adalah agar metode ceramah yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak.
Strategi Guide Note Taking merupakan strategi yang menggunakan pendekatan pembelajaran akitf (active learning). Pembelajaran aktif (active learning) adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam proses pembelajaran tersebut.
Dari sejumlah hasil penelitian tindakan kelas yang terpublikasi dalam bentuk skripsi menunjukkan bahwa penerapan strategi Guide Note Taking cukup membantu guru dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini ditandai dengan peningkatan kemampuan kognitif siswa melalui perbandingan nilai pre-test dan post-test. Strategi Guide Note Taking  dianggap menyenangkan, mendukung dan membantu penyerapan materi pembelajaran pada bab-bab atau materi tertentu karena strategi ini melibatkan siswa secara aktif selama penjelasan materi yang disampaikan oleh guru berlangsung. Meski demikian strategi ini pun memiliki sejumlah keterbatasan salahsatunya ialah soal biaya yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu guru harus mampu memilih dan memilah strategi mana yang sesuai dengan materi dan keadaan siswa. Guru juga merupakan poros utama berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Karena pembelajaran yang optimal tidak bisa dilepaskan dari peran seorang  guru.
Share :

1 komentar:

  1. Sesuai dengan skripsi yang hendak saya ajukan, mohon ijin untuk menjadikan sumber, terima kasih

    ReplyDelete

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com