Wednesday, April 17, 2013

Aplikasi Keperawatan Berbasis Komputer


I.          Pembahasan
Dari uraian teori tentang dokumentasi keperawatan berbasis computer dapat dipahami bahwa sangat mendukung bagi peningkatan mutu asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan proses logis untuk membantu pasien dalam meningkatkan status kesehatannya. Dalam melaksanakan asuhan kepreawatan, tidak hanya dituntut mampu melaksanakan berbagai tindakan keperawatan baik mandiri maupun kolaborasi. Selain itu dibutuhkan sebuah pencatatan atas tindakan yang telah dilakukan oleh seorang perawat.

Dokumen keperawatan sangat diperlukan untuk menjalin komunikasi antar perawat dan profesi lainnya, meningkatkan kontinyuitas asuhan keperawatan sehingga terjamin mutu asuhan keperawatan yang baik. Selain sebagai alat komunikasi, dokumentasi juga dapat dijadikan alat perlindungan hukum bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dokumen tersebut dapat dijadikan bukti di pengadilan bila ada tuntutan dari masyarakat atas tindakan keperawatan yang telah diberikan.

Sistem komputerisasi sangat mendukung dan mampu meningkatkan kualitas catatan keperawatan. Catatan keperawatan yang baik akan berdampak pada mutu asuhan yang diberikan. Telah dijelaskan pada bagian teori bahwa sistem komputerisasi dalam dokumentasi keperawatan sangat efektif dan efisien.

Penulis berpendapat bahwa keterandalan dalam dokumentasi mencerminkan klualitas asuhan keperawatan. Artinya dengan menggunakan media elektronik, perawat dengan mudah meng-akses informasi penting tentang klien, mengambil keputusan atas informasi tersebut dengan cepat sehingga dapat membantu klien dalam meningkatkan status kesehatannya. Sistem komputerisasi dapat menjawab respon waktu yang diberikan oleh perawat. Selama ini terkesan bahwa perawat lambat dalam merespon keluhan klien dan keluarganya. Contoh kecil yang dapat penulis berikan yaitu pertanyaan singkat dari klien tentang bagaimana kondisi penyakit saya dan bagaimana program penyembuhannya. Menanggapi pertanyaan klien di atas tentunya perawat langsung dapat meresponnya dengan paparan yang benar. Namun sistem pencatatan dengan kertas, perawat tidak dapat langsung merespon pertanyaan tersebut. Sehingga jawaban perawat menjadi nanti tanyakan saja kepada dokter atau nanti saya baca dulu status pasiennya. Tanggapan tersebut akan berbeda bila menggunakan sistem computer. Setiap perawat akan dengan mudah meng-akses informasi tentang pasiennya dan dapat menjelaskan kondisi kesehatan dan program terapi yang harus dijalani oleh pasien tersebut.

Hal  yang menjadi poin terpenting bagi penulis dalam system komputerisasi dokumentasi keperawatan adalah membiasakan perawat untuk selalu memasukan data terkini pasien setiap hari. Kontinyuitas pemasukan data menjadi sangat penting dalam memberikan data atau informasi yang terkini. Analisis data terkini menjadi mudah dan cepat, apa lagi system computer telah dilengkapi dengan diagnosa keperawatan, NIC dan NOC. Sistem ini memadukan teknik analisis data dan langsung memberikan alternative criteria hasil dan tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada pasien bersangkutan. Permasalahan yang mungkin timbul yaitu berkaitan dengan alat dan tenaga perawat sendiri. Pada alat, membutuhkan biaya tinggi untuk membangun jejaring system komputerisasi yang dapat mencakup semua aspek pelayanan kesehatan di rumah sakit. Permasalahan  tenaga yaitu kemampuan tenaga keperawatan yang ada. Dibutuhkan keterampilan khusus untuk memasukan data kedalam aplikasi computer sehingga dapat menghasilkan kualitas dokumen keperawatan yang baik. Bila data yang dimasukan salah maka yang keluar hanya keputusan yang salah dan ini akan mempengaruhi asuhan keperawatan pasien. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan bagi tenaga perawat sehingga dapat melakukan pemasukan data dengan tepat dan menganalisis hasil keluaran komputer berkaitan dengan status pasien.


Penulis berpendapat bahwa aplikasi komputerisasi dalam dokumentasi kerpawatan dapat memunculkan isu baru bagi perawat itu sendiri. Isu tersebut diantaranya :
1.      Sikap
Aplikasi komputerisasi dalam dokumentasi keperawatan tentunya akan memunculkan berbagai sikap dari perawat sebagai pelaku dokumentasi. Sikap tersebut akan mewarnai keberhasilan aplikasi tersebut. Sikap perawat demikian mungkin muncul akibat perubahan yang memerlukan perhatian dan keterampilan khusus untuk mengoperasikan komputer.
2.      Tekanan waktu
Tekanan waktu disini dimaksudkan bahwa perawat akan mengalami tekanan waktu selama bekerja di ruangan. Tekanan tersebut muncul sebagai efek dari sikap perawat yang negatif dari aplikasi komputerisasi tersebut. Ada beberapa perawat yang merasa hal tersebut sungguh berat dan merasa tertekan menghadapi pekerjaan dokumentasi keperawatan.
3.      Kepercayaan diri
Perasaan percaya diri perawat akan meningkat saat perawat tersebut berhasil melakukan aplikasi komputerisasi dalam dokumentasi keperawatan. Perawat akan merasa memiliki kemampuan lebih dari yang lain, karena penguasaan teknologi dikaitkan dengan tingginya kemampuan sumber daya manusia.
4.      Pelatihan
Perubahan dalam dokumentasi ke sistem komputerisasi memelukan keterampilan khusus sehingga diperlukan sebuah pelatihan untuk dapat mengoperasikannya. Sikap negatif, tekanan waktu dan kurang percaya diri akan dapat dikurangi dengan melakukan pelatihan secara berkala dan berkesinambungan tentang informasi teknologi. Pelatihan ini tentunya harus dibentuk menjadi pelatihan orang dewasa sehingga tidak memunculkan masalah baru bagi perawat.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com