Monday, April 15, 2013

Evolusi pertumbuhan dan perkembangan manusia


      Evolusi pertumbuhan dan perkembangan manusia
Evolusi secara umum adalah serentetan perubahan kecil secara pelan-pelan, kumulatif, terjadi dengan sendirinya, dan memerlukan waktu lama. Sedangkan evolusi dalam masyarakat adalah serentetan perubahan yang terjadi karena usaha-usaha masyarakat tersebut untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perspektif evolusioner adalah perspektif teoretis paling awal dalam sosiologi. Perspektif evolusioner pada umumnya berdasarkan pada karya August Comte (1798-1857) dan Herbert Spencer (1820-1903).
Spencer memandang evolusi sosial sebagai serangkaian tingkatan yang harus dilalui oleh semua masyarakat yang bergerak dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih rumit dan dari tingkat homogen ke tingkat heterogen. Semua teori evolusioner menilai bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat. Perubahan sosial ditentukan dari dalam (endogen). Evolusi terjadi pada tingkat organis, anorganis, dan superorganis.
Evolusi pada sosiologi mempunyai arti optimis yaitu tumbuh menuju keadaan yang sempurna, kemajuan, perbaikan, kemudahan untuk perbaikan hidupnya. Pandangan-pandangan sosiologi Spencer sangat dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan ilmu biologi, terutama beberapa ahli biologi berikut ini dan pandangannya:
1.        Pelajaran tentang sifat keturunan (descension) Lamarck (1909).
2.        Teori seleksi dari Darwin (1859).
3.        Teori tentang penemuan sel.

Sedangkan teori tentang evolusi dapat dikategorikan ke dalam 3 kategori yaitu:
1.        Unilinear theories of evolution.
2.        Universal theory of evolution..     
3.         Multilined theories of evolution
Ada dua macam evolusi yaitu: mikroevolusi dan makroevolusi. Perubahan di dalam populasi, yang hanya berupa perubahan frekuensi , disebut mikroevolusi. Perubahan yang lebih besar, misalnya yang menyebabkan terbentuknya spesies baru, disebut makroevolusi. Sebagian evolusionis berpendapat bahwa makroevolusi hanyalah kumpulan mikroevolusi. Sebagian lagi berpendapat bahwa mekanisme makroevolusi berbeda dari perubahan mikroevolusi.
            Dalam hal ini Comte membedakan tiga tahap evolusi dalam caranya manusia berpikir, demikian pula dengan Spencer yang membedakan empat tahap dalam proses penggabungan materi. Antara lain :
1.      Tahap Penggandaan atau Pertambahan
Maksudnya adalah baik tiap-tiap makhluk individual maupun tiap-tiap orde sosialdalam keseluruhannya selalu bertumbuh atau bertambah. Contohnya, anak yang berbadan kecil menjadi besar, kelompok kecil menjadi organisasi besar, desa menjadi kota, suku bangsa menjadi bangsa, dan seterusnya.
2.      Tahap Kompleksifikasi
Merupakan salah satu akibat proses pertambahan adalah makin rumitnya struktur organisme yang bersangkutan. Contohnya, kita dapat membandingkan struktur protoplasma yang masih sangat sederhana dengan struktur otak manusia yang paling rumit, contoh lainnya adalah badan-badan sosial juga memperlihatkan keadaan yang sama dimana memiliki struktur keorganisasian mereka yang makin lama makin komplek(misal, susah bagi orang biasa mengenal struktur negara modern).
3.      Tahap Pembagian atau Diferensiasi
Maksudnya adalah baik evolusi badan maupun evolusi sosial menonjolkan pembagian tugas atau fungsi yang semakin berbeda-beda. Contohnya, perbedaan antara kesatuan-kesatuan semakin lama semakin mencolok., sel-sel yang membentuk kulit bersifat keras, sedangkan sel-sel yang membentuk organ-organ di dalam tubuh bersifat halus. Ini juga terjadi dalam masyarakat misalnya saja dalam pembagian kerja menghasilkan pelapisan social atau stratifikasi. Masyarakat menjadi terbagi ke dalam kelas-kelas social.
4 . Tahap Pengintegrasian
Mengingat bahwa proses diferensiasi dapat mengakibatkan bahaya perpecahan, maka kecenderungan negative ini perlu dibendung dan diimbangi oleh proses yang mempersatukan. Pengintegrasian ini juga merupakan tahap dalam proses evolusi, yang bersifat alami dan spontan otomatis.
Selain konsep-konsep dari Comte dan Spencer, Darwin dan konsep-konsepnya juga berpengaruh atas Darwinisme Sosial, antara lain :

1. Ia membuktikan bahwa pada permulaan bumi segala makhluk organis tidak dengan serentak dijadikan menurut jenis mereka masing-masing.                        Terjadinya macam-macam jenis yang tak terbilang banyaknya telah      berlangsung dalam peredaran waktu yang ratusan juta tahun lamanya ini     adalah dari hasil proses-proses adaptasi, perubahan, dan evolusi.

2. Perubahan dan evolusi ini tidak terjadi dengan mengarah kepada suatu tujuan yang telah dirancangkan dan ditetapkan sejak permulaan. Kondisi-       kondisi lingkungan dan faktor-faktor kebetulan material telah menetukan          arah evolusidan hasil yang dicapainya.

3. Ada empat cara atau konsep yang dipakai untuk menggambarkan proses evolusi, antara lain :
a. Struggle for life
b. The survival of the fittest
c. Natural selection
d. Progress
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com