Thursday, June 6, 2013

Pengertian Scoliosis

Scoliosis
Menurut Dr. Hermansyah dalam Scoliosis, Scoliosis adalah “kurvatura abnormal dari tulang belakang. Dimana terlihat tulang belakang bengkok ke sisi kiri atau kanan (kurvatura lateral) lebih dari 10o pada foto X-Ray berdiri disertai rotasi dari vertebra”. Menurut Lina Rehulina Terbarzana, Scoliosis adalah “kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang)”. 

Sk engan ukuran derajat tertentu.berjalan.kaninjauan teori tentang Skoliosis.koliosis adalah struktur tulang belakang yang tidak sesuai dengan pola yang normal dimana poros tengah agak sedikit menyimpang, sehingga beban tubuh lebih berat ke sisi yang terangkat ( dr. August, www.scoi.com/scoilio.htm )

Scoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang dengan kelengkungan atau bengkok yang mengarah ke arah samping kiri dan atau kanan, membentuk seperti huruf C (sebagai kurva primer saja ) atau S ( sebagai 2 kurva, kurva primer dan diikuti dengan kurva sekunder sebagai kompensasi ) dengan ukuran derajat tertentu. Scoliosis adalah kelainan yang kompleks dengan karakteristik adanya lekukan kurva dan rotasi vertebra atau tulang belakang.

Scoliosis ini bisa terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, dan terjadi pada anak. Kelainan ini tergolong unik karena terbentuk pada masa pertumbuhan tanpa menyebabkan rasa sakit pada penderitanya, sehingga sulit untuk diketahui secara dini. Untuk mengenalinya adalah dengan cara mengamati pada bentuk fisik penderitannya. ( Dr. Hermansyah, Scoliosis ).

Penyebab Scoliosis
1. Kelainan fisik
ketidak seimbangan pertumbuhan tulang dan otot yang yang mengakibatkan kecendrungan untuk terjadinya suatu Scoliosis. antara lain, Ketidak seimbangan otot sekitar tulang belakang yang mengakibatkan distrosi spinal atau perbedaan otot pada saat pertumbuhan. Selain itu dapat disebabkan pula oleh gangguan pada tulang kaki, pinggul atau tulang belakang. Tapi, beberapa orang yang bahunya miring belum tentu karena Scoliosis, melainkan sekadar kebiasaan saja.

2. Gangguan pada kelenjar Endokrin
Ketidakseimbangan pada hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, seperti pituitary dan adrenal sebagai pendorong pertumbuhan otot dan tulang.

3. Faktor Keturunan
Kelainan Scoliosis dapat ditimbulkan oleh gen, artinya bahwa seorang anak dari penderita Scoliosis memiliki kemungkinan mengidap Scoliosis 

4. Masalah pada Saraf
Masalah pada saraf juga dapat menyebabkan timbulnya Scoliosis. Misalnya, karena pembentukan urat saraf tulang belakang yang tidak normal dan terdapat benjolan di sepanjang perjalanan saraf.

5. Faktor Bawaan
Bentuk tulang belakang yang tidak normal atau bisa juga merupakan bentuk yang didapat, misalnya karena patah atau bergesernya tulang belakang. 

6. Kebiasaan atau sikap tubuh yang buruk
Kesalahan dalam posisi duduk atau pun dalam posisi tidur secara terus menerus akan menyebabkan deformasi pada tulang belakang, terutama pada periode pertumbuhan. Faktor ini pula yang dapat menyebabkan bertambahnya ukuran kurva pada penderita Scoliosis. Seseorang yang berjalan miring demi mencegah rasa sakit sebagai akibat kelumpuhan atau luka karena kecelakaan, juga dapat menyebabkan Scoliosis. Faktor kebiasaan atau kesalahan dalam suatu posisi, seperti posisi duduk maupun posisi tidur adalah faktor pembentukan Scoliosis pada seorang anak, karena kebiasaan seperti itu seringkali tidak disadari 

Ciri-Ciri Scoliosis
Secara umum, tanda-tanda Scoliosis yang bisa diperhatikan pada penderitanya yaitu:
  • tulang bahu yang berbeda, dimana salah satu bahu akan kelihatan lebih tinggi dari bahu yang satunya (Elevated Shoulder)
  • tulang belikat yang menonjol, sebagai akibat dari terdorongnya otot oleh kurva primer Scoliosis (Prominent Scapula)
  • lengkungan tulang belakang yang nyata, yang dapat terlihat secara jelas dari arah samping penderita (Spinal Curve)
  • tulang panggul yang terlihat miring, sebagai penyesuaian dari kuva Scoliosis (Uneven Waist)
  • perbedaan ruang antara lengan dan tubuh (Asymmetrical Arm to Flank Distances)
Dampak Scoliosis
Pada tingkat ukuran kurva yang masih ringan di bawah 200, Scoliosis tidak akan menimbulkan masalah, keluhan yang muncul adalah rasa pegal, Untuk kurva 20 – 40 derajat, penderita akan mengalami penurunan daya tahan dalam posisi duduk atau berdiri berlama-lama. Pada tingkat ukuran kurva antara 10-40 derajat, terapi pengobatan dalam artian pencegahan dilakukan dengan menggunakan alat bantu penyangga, namun bila lengkungan ke samping itu terlalu parah, yaitu ukuran kurva di atas 400 akan menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang yang cukup berat, keluhan akan semakin berat seiring dengan berjalannya pertumbuhan tulang. Makin besar tulang belakang melengkung menyebabkan gangguan pertumbuhan pada tulang rusuk maupun tulang belakang. Ketidaklurusan tulang belakang ini akhirnya akan menyebabkan nyeri persendian di daerah tulang belakang pada usia dewasa dan kelainan bentuk dada, hal tersebut mengakibatkan :
  • Penurunan kapasitas paru, pernafasan yang tertekan, penurunan level oksigen akibat penekanan rongga tulang rusuk pada sisi yang cekung.
  • Pada Scoliosis dengan kurva kalateral atau arah lengkungan ke kiri, jantung akan bergeser kearah bawah dan ini akan dapat mengakibatkan obstruksi intrapulmonal atau menimbulkan pembesaran jantung kanan, sehingga fungsi jantung akan terganggu (Dr. Hermansyah dalam Scoliosis).
Di bawah ini adalah efek Scoliosis terhadap paru dan jantung menurut Dr. Hermansyah dalam Scoliosis.
  • Efek Mild Scoliosis (kurang dari 20o tidak begitu serius, tidak memerlukan tindakan dan hanya dilakukan monitoring) 
  • Efek Moderate Scoliosis (antara 25 – 40o ), tidaklah begitu jelas , namun suatu study terlihat tidak ada gangguan, namun baru ada keluhan kalau dilakukan exercise. 
  • Efek Severe Scoliosis (> 400 ) dapat menimbulkan penekanan pada paru, pernafasan yang tertekan, dan penurunan level oksigen, dimana kapasitas paru dapat berkurang sampai 80%. Pada keadaan ini juga dapat terjadi gangguan terhadap fungsi jantung. 
  • Efek Very Severe Scoliosis (Over 1000 ). Pada keadaan ini dapat terjadi trauma pada pada paru dan jantung, osteopenia and osteoporosis .
Cara Menghindari Terjadinya Scoliosis 
1. Melakukan duduk dengan posisi yang benar
Posisi duduk yang benar adalah, posisi tubuh dalam keadaan tegak, sehingga pada saat pertumbuhan, tulang dapat tumbuh secara baik mengarah ke atas, dengan begitu beban tubuh akan disangga oleh ruas tulang belakang secara keseluruhan, tidak hanya pada titik atau ruas tulang tertentu yang dapat menyebabkan terjadinya Scoliosis.

2. Posisi tidur yang benar 
Posisi tidur yang benar adalah adanya kesejajaran atau lurus dari mulai tulang leher sampai kaki, mengingat pada saat tidur tulang belakang akan meregang karena beban tubuh tidak lagi di tahan oleh tulang belakang sepenuhnya.

3. Olahraga yang dilakukan dan yang dihindari
Olahraga renang adalah olahraga yang paling baik dalam proses pertumbuhan tulang belakang karena dengan melakukan olahraga ini akan mengencangkan otot-otot penyangga tulang belakang, sehingga dapat menjaga kelurusan tulang belakang. Sebaliknya melakukan olahraga yang banyak mengandalkan kekuatan satu tangan, seperti bulu tangkis atau tennis akan menyebabkan ketidak seimbangan otot, sehingga dapat memperbesar kemungkinan terjadinya Scoliosis. 

4. Tidak Membawa beban yang terlalu berat
Salah satu fungsi tulang belakang adalah memikul beban tubuh, sehingga adanya beban yang terlalu berat akan menyebabkan pertumbuhan tulang belakang menjadi tidak sempurna ( ke atas ), cenderung lebih kearah samping.
Share :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.

 
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
My Ping in TotalPing.com