PEMERIKSAAN
Dikemukakan bahwa senyawa volatile sulphur (VSC) merupakan
komponen utama penyebab halitosis. cairan sulkus gingiva dan pembusukan saliva,
telah menunjukkan kondisi kesehatan mulut kerapkali menjadi penyebab halitosis
yang nyata.
Penyakit periodontal menyebabkan halitosis. Tonzetich, dkk
telah membuktikan bahwa penyakit periodontal mempercepat timbulnya halitosis
Halitosis umumnya didiagnosa dengan mempergunakan dua metode
yaitu pemeriksaan subjektif organoleptik dan pemeriksaan secara kuantitatif VSC.
Pemeriksaan Subjektif
Organoleptik
Cara yang paling sederhana dan paling banyak dilakukan untuk
pemeriksaan subjektif organoleptik ini adalah pernafasan secaza langsung
melalui mulut, dimana penilaian organoleptik ini dipengaruhi oleh faktor
psikologi maupun keadaan fisiologis seperti rasa lapar, siklus menstruasi posisi
kepala.
Metode organoleptik ini
sangat populer, tetapi mempunyai beberapa masalah. Sebagai contoh, bern afas secara langsung
di depan si penilai merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan memalukan
bagi si pasien.
Pemeriksaan
Secara Kuantitatif VSC
Metode secara tidak langsung yaitu pemeriksaan senyawa
volatile suphur (VSC) yang terdapat pada saliva. Penyakit periodontal dan tongue coating adalah sumber VSC yang
paling banyak, menyebabkan bau yang tidak menyenangkan atau bau yang menusuk.
Keparahan penyakit periodontal dengan kan dungan
VSC di dalam mulut merupakan korelasi yang positif. Tongue coating dan cairan sulkus gingiva merupakan faktor-faktor
yang meningkatkan produksi VSC pada pasien pasien dengan penyakit periodontal.
Pengukuran dengan Cyriokop dan
Osmoskop
Pengukuran mengembus nafas dalam tube yang dihubungkan dengan kondensor
yang dikelilingi cairan nitrogen (Cryiokop), nafas akan membeku. Kondensor yang
mengandung naas yang beku diletakkan pada bak air dengan tempe ratur tubuh.
Pengukuran Dengan Pemeriksaan Sub;ektif Organoleptik
Subjek diminta untuk tetap diam dan menutup bibir mereka
untuk waktu kira=kira 2 menit. Kemudian mereka disuruh bernafas melalui mulut
secara perlahan-lahan pada jarak kira-kira 10 cm dari hidung si peneliti.
Pengukuran Dengan Gas
Kromatografi
Tonzetich dan rekannya telah mengembangkan instrumen analisa
halitosis dengan mempergunakan gas kromatografi (GC) dan penelitian ini telah
menyimpulkan bahwa halitosis terutama dipengaruhi oleh senyawa volatile sulphur
(VSC). Tonzetich mengemukakan bahwa diantara gas-gas sulphur tersebut, hidrogen
sulfida dan metil merkaptan adalah komponen utama penyebab halitosis.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.