Perawatan halitosis merupakan perawatan dari keadaan
penyebab. Terutama terhadap kebersihan mulut setiap selesai makan (1). Ada berbagai macam pasta
gigi (1) maupun agen lain seperti oxidizing lozenge (6) dan obat kumur, yang
dapat menyamarkan atau mengurangi halitosis ini.
Halitosis yang berkaitan dengan kondisi gigi-geligi dapat
dikurangi dengan cara pasien disarankan untuk memperbaiki higiena oralnya yaitu
diajari cara m6mbersihkan rongga mulut secara efektif agar pasien dapat
membersihkan ruang, interdental dan daerah lainnya dimana makanan mudah
menumpuk.
Menyikat gigi yang disertai dengan membersihkan permukaan lidah
dapat mengurangi level VSC. Rongga mulut merupakan sumber metil merkaptan dan
hidrogen sulfida yang paling penting. Pengurangan yang signifikan terhadap
konsentrasi kedua komponen ini telah dilihat melalui menyikat gigi, menyikat
lidah; menyikat gigi dan lidah, makanan dan penggunaan dari larutan kumur
antiseptik.
Tindakan preventif yang paling baik untuk mengatasi halitosis
ini adalah memelihara higiena oral sebaik mungkin (12) misalnya membersihkan
gigi setelah selesai makan dengan cara menyikat gigi dengan mempergunakan pasta
gigi yang mengandung fluor dan yang lebih efektif untuk mengurangi konsentrasi
VSC di rongga mulut yaitu membersihkan permukaan lidah(x).
Banyak penderita halitosis yang mengunyah permen karet untuk
mengatasi bau mulutnya dimana selain meningkatkan aliran saliva, gerakan
mengunyah yang melibatkan otot-otot pengunyahan, pipi dan lidah akan membantu
menyingkirkan dan mengurangi penumpukan sisa makanan, sehingga meningkatkan
fungsi cleansing dari rongga mulut(6). Walaupun demikian, permen karet tidak
efektif mengatasi halitosis.
Salah satu agen yang dapat mengurangi halitosis adalah
oxidizing lozenge dimana melalui spoon test ditemukan bahwa hanya oxidizing
lozenge dengan sifat mengoksidasi yang kuat dapat mengurangi halitosis pada
permukaan lidah secara signifikan dan biasanya selama 3 jam setelah digunakan.
Berkumur merupakan kebiasaan yang telah dilakukan sejak dulu untuk menjaga
higiena oral. Halitosis berhubungan erat dengan penggunaan obat kumur ini karena memiliki sifat mereduksi
plak, gingivitis. Begitu juga dengan level VSV.
Obat kumur ini banyak jenisnya dan semuanya mempunyai khasiat
mengurangi bau pernafasan.) Beberapa peneliti telah melakukan penelitian untuk
menilai sejauh mana efektifitas obat kumur tersebut dalam mengurangi halitosis.
Obat kumur yang dibandingkan yaitu obat kumur yang mengandung
minvak (TPM) dan obat kumur yang banyak diperdagangkan yaitu yang mengandung
klorheksidin 0,2 % Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa
klorheksidin lebih efektif dalam mengurangi halitosis dibandingkan dengan TPM. Klorheksidin efektif
mengurangi level volatile sulf
da, plak dan mikroorganisma rongga mulut. Kayrouz, dkk telah menunjukkan
bahwa level ba,.kteri aerob rongga mulut dapat berkurang sampai 5 jam setelah
berkumur dengan klorheksidin 0,12 %.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.