1.
Strategi Guru Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa
Strategi
guru agama islam mengandung pengertian rangkaianperilaku pendidik yang tersusun
secara terencana dan sistematis untukmenginformasikan, mentransformasikan dan
menginternalisasikan nilainilai Islam agar dapat membentuk kepribadian muslim
seutuhnya.
Strategi
guru agama yang dilakukan dalam upaya pendidikan ataupembinaan Akhlaksiswa,
terdapat beberapa strategi ataumetode yang digunakan diantaranya ialah :
a.
Pendidikan secara langsung
Yaitu
dengan mengadakan hubungan langsung secara pribadidan kekeluargaan dengan
individu yang bersangkutan. Dengan
cara mempergunakan petunjuk, nasehat, tuntunan, menyebutkan manfaatdan
bahaya-bahayanya.
Menurut
Marimba dalam bukunya yang berjudul ”PengantarFilsafat Pendidikan Islam”
ditulis bahwa pendidikan secara langsungini terdiri dari lima macam yakni:
1).
Teladan
Disini
guru sebagai teladan bagi anak didiknya dalamlingkungan sekolah disamping orang
tua dirumah. Guru hendaknyamenjaga dengan baik perbuatan maupun ucapan sehingga
nalurianak yang suka meniru dan mencontoh dengan sendirinya akanturut
mengerjakan apa yang disarankan baik itu orang maupun guru.
Sebagaimana
pendapat salah seorang tokoh psikologi terapiyang sesuai dengan ajaran Islam
”si anak yang mendengar orangtuanya mengucapkan asma Allah, dan sering melihat
orang tuanyaatau semua orang yang dikenal menjalankan ibadah, maka yangdemikian
itu merupakan bibit dalam pembinaan jiwa anak”
2). Anjuran
Anjuran
yaitu saran atau ajakan untuk berbuat ataumelakukan sesuatu yang berguna.
Dengan adanya anjuranmenanamkan kedisiplinan pada anak didik sehingga akhirnya
akan menjalankan segala sesuatu dengan disiplin sehingga akanmembentuk suatu
kepribadian yang baik.
3). Latihan
Tujuan
dari latihan adalah untuk menguasai gerakanhafalan dan ucapan-ucapan
(pengetahuan). Dalam melakukanibadah kesempurnaan gerakan ucapan. Dengan adanya
latihan inidiharapkan bisa tertanamkan dalam hati atau jiwa mereka.
4). Kompetensi
Kompetensi
adalah persaingan meliputi hasil yang dicapaioleh siswa. Dengan adanya
kompetensi ini para siswa akanterdorong atau lebih giat lagi dalam usahanya.
Misalnya
guru mendorong anak untuk berusaha lebih giatdalam beribadah. Kompetensi
menumbuhkan rasa kebersamaandan menanamkan rasa saling percaya.
5). Pembiasaan
Strategi
ini mempunyai peranan yang penting dalampembentukan dan pembinaan Akhlakyang
baik. Karenadalam pembiasaan ini menjadi tumbuh dan berkembang denganbaik dan
tentunya dengan pembiasaan-pembiasaan yang harusdilakukan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga muncul suaturutinitas yang baik yang tidak menyimpang dari
ajaran Islam.
b.
Pendidikan secara tidak langsung
Yaitu
strategi guru yang bersifat pencegahan, penekanan padahal-hal yang akan
merugikan. Strategi ini dibedakan menjadi 3 (tiga)bagian diantaranya adalah:
1). Larangan
Larangan
adalah suatu keharusan untuk tidak melaksanakanatau melakukan pekerjaan yang
merugikan. Alat inipun bertujuanuntuk membentuk disiplin.
2). Koreksi dan
pengawasan
Adalah untuk mencegah dan menjaga, agar tidak
terjadisesuatu hal yang tidak di inginkan. Mengingat manusia bersifattidak
sempurna maka kemungkinan untuk berbuat salah sertapenyimpangan-penyimpangan
maka belum kesalahan-kesalahan ituberlangsung lebih jauh lebih baik selalu ada
usaha-usaha koreksidan pengawasan.
3). Hukuman
Adalah
suatu tindakan yang dijatuhkan kepada pesertadidik secara sadar dan sengaja
sehingga menimbulkan penyesalan.Dengan adanya penyesalan tersebut siswa akan
sadar atasperbuatannya dan ia berjanji untuk tidak melakukannya
danmengulanginya. Hukuman ini dilaksanakan apabila larangan yangtelah diberikan
ternyata masih dilakukan oleh siswa. Namunhukuman tadi tidak harus hukuman
badan, melainkan bisamenggunakan tindakan-tindakan, ucapan dan syarat
yangmenimbulkan mereka tidak mau melakukannya dan benar-benarmenyesal atas
perbuatannya.
Begitu
juga yang dikatakan oleh Mohammad Al Syaibanydalam bukunya ”Filsafat Pendidikan
Islam”, telah membagi metodedalam pembinaan Akhlakyang umumnya digunakan
antaralain:
1). Metode
Induksi (Pengambilan Kesimpulan)
Metode
ini digunakan untuk mendidik agar anak didikdapat mengetahui fakta-fakta dan
kaidah-kaidah umum dengancara menyimpulkan pendapat..
2). Metode
Perbandingan (Qiyasiah)
Metode
ini digunakan untuk mendidik agar siswa dapatmembandingkan kaidah-kaidah umum
atau teori dan kemudianmenganalisisnya dalam bentuk rincian.
3). Metode
Dialog (Perbincangan)
Metode
ini digunakan untuk mendidik siswa agar merekadapat mengemukakan kritik-kritik terhadap
teori/materi yangdiberikan dengan melalui dialog. Selain
metode-metode diatas masih banyak metode-metode lainyang cocok untuk pengajaran
akhlak. Adapun metode-metodemengajar akhlak adalah sebagai berikut:
1). Metode
Alami.
Metode
alami adalah suatu metode dimana akhlak yang baikdiperoleh bukan melalui
pendidikan, pengalaman ataupun latihan,tetapi diperoleh melalui insting atau
neluri yang dimiliki secaraalami.
2). Metode Mujahadah
dan Riadhoh.
Orang yang ingin dirinya menjadi
penyantun, maka jalannyadengan membiasakan bersedekah, sehingga menjadi tabiat
yangmudah mengerjakannya, mujahadah atau perjuangan yangdilakukan guru
menghasilkan kebiasaan-kebiasaan baik. Metodeini sangat tepat untuk mengajarkan
tingkah laku dan berbuat baiklainnya, agar anak didik mempunyai kebiasaan
berbuat baiksehingga menjadi akhlak baginya, walaupun dengan usaha yangkeras
dan melalui perjuangan yang sungguh-sungguh.
3). Metode
Teladan.
Akhlak yang baik tidak hanya diperoleh
melalui mujahadah,latihan atau riadhoh dan diperoleh secara alami berdasarkan
fitrah,akan tetapi juga bisa diperoleh melalui teladan, yaitu mengambilcontoh
atau meniru orang yang dekat dengannya. Metode inisangat efektif untuk
mengajarkan akhlak, maka seyogyanya gurumenjadi panutan utama bagi murid-murid
dalam segala hal. Tanpaguru yang memberi contoh, tujuan pengajaran akan sulit
dicapai.
4). Metode
Nasehat
Pada
umumnyanasehat diberikan kepada orang yang melanggarperaturan. Metode tersebut
biasa terjadi, tetapi juga jarang terjadi.Dengan demikian tampaknya lebih
ditunjukkan kepada siswa-siswiyang kelihatan melanggar peraturan. Ini menunjukkan dasarpsikologi yang kuat, karena
orang pada umumnya kurang senang dinasehati, apalagi nasehat itu ditunjukkan
kepada pribadi tertentu.
5). Metode
Ceramah
Metode
ceramah merupakan metode yang paling banyak digunakanoleh para pendidik dalam
menyampaikan atau mengajak oranguntuk mengikuti ajaran yang lebih ditentukan.
Metode tersebutbiasa berbeda-beda, tergantung kepada pembinaannnya,
bagaimanapembicara itu, bagaimana bobot pembicaraannya dan apa prestasiyang
telah dihasilkan.
6). Metode
Kisah-kisah
Kisah
atau cerita sebagai suatu metode pendidikan mempunyaidaya tarik yang menyentuh perasaan.
Kisah tersebut banyakdikemukakan oleh Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an
maupunhadits. Untuk itulah dalam menggunakan metode kisah-kisahbiasanya
mengenai pembahasan tentang akhlak dan keimanan.
Akhlak
atau sistem perilaku dapat di didik/ diteruskan melaluisekurang-kurangnya dua
pendekatan:
1).
Rangsangan-jawaban (stimulus response) atau yang disebut prosesmengkondisi
sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukandengan cara sebagai berikut:
a).
Melalui latihan
b).
Melalui Tanya jawab
c).
Melalui mencontoh
2). kognitif
yaitu penyampaian informasi secara teoritis yang dapatdilakukan antara lain
sebagai berikut:
a). Melalui
dakwah
b). Melalui
ceramah
c). Melalui
diskusi dan lain-lain
Dengan
adanya uraian diatas, masalah strategi dan metodepembinaan akhlak atau
pelaksanaannya bagi guru maupun orang tuamempunyai pengaruh yang penting dalam
pelaksanaan pembinaanAkhlaksiswa.Menerapkan Akhlak dalam kehidupan
sehari-hari,terutama nagi para pendidik amat penting, sebab penampilan,
perkataan,akhlak, dan apa saja yang terdapat padanya, dilihat, didengar
dandiketahui oleh para anak didik, akan mereka serap dan tiru, dan lebihjauh
akan mempengaruhi pembentukan dan pembinaan akhlak mereka.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan masukkan saran, komentar saudara, dengan ikhlas saya akan meresponnya.